SOLOPOS.COM - Para pemain Monaco merayakan gol. (JIBI/REUTERS/Eric Gaillard)

Liga Prancis diwarnai dengan AS Monaco yang menjadi juara.

Solopos.com, PARIS – Pada awal Ligue 1 Prancis musim ini, sejumlah media di Prancis sudah pesimistis dengan iklim kompetisi kasta tertinggi di negeri itu. Dominasi Paris Saint Germain (PSG) yang tak terbantahkan di empat tahun terakhir membuat Ligue 1 kian menjemukan. Media France 24 bahkan menyebut hegemoni PSG bisa merusak kompetisi di Prancis jika terus berlangsung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Guyuran uang yang seperti tanpa habis membuat Les Parisiens, julukan PSG, mampu menggoyang kemapanan tim-tim tradisional di Prancis seperti Marseille, Lyon maupun AS Monaco. Pelatih Lyon, Bruno Genesio, pada suatu waktu pernah mengatakan PSG sangat sulit dilawan. “Di atas kertas, Paris [PSG] sama sekali tak tersentuh,” ujarnya.

Namun dominasi tim ibukota ini tampaknya mulai surut menyusul Monaco yang memastikan juara Ligue 1 musim ini seusai mengalahkan Saint Etienne 2-0 di Stade Louis II, Kamis (18/5/2017) dini hari WIB. Gol-gol Kylian Mbappe Lottin dan Valere Germain mengantar Monaco meraih gelar Liga Prancis kedelapan sepanjang sejarah tim. Trofi itu juga memutus rentetan gelar juara PSG di kompetisi domestik sejak tahun 2013.

Berbekal pemain muda di bawah 23 tahun seperti Mbappe, Thomas Lemar, Bernardo Silva hingga Benjamin Mendy, Monaco bertransformasi menjadi tim yang mengerikan terutama dari segi penyerangan. Sejauh ini hanya Monaco yang mampu mengoleksi gol hingga tiga digit di Ligue 1. Kehadiran pemain senior seperti Radamel Falcao kian melengkapi keperkasaan tim berjuluk Les Monegasques itu.

Potensi Monaco mengudeta hegemoni PSG sebenarnya sudah mulai terlihat sejak musim 2013/2014. Tim yang saat itu masih dilatih Claudio Ranieri mampu merebut posisi runner up di bawah PSG. Dua musim berikutnya Monaco konsisten finis di tiga besar di bawah pelatih mereka saat ini, Leonardo Jardim.

Kehadiran taipan asal Rusia, Dmitry Ryobolovlev, sedikit banyak mengangkat Monaco untuk kembali disegani di kancah sepak bola Prancis maupun Eropa. Musim ini Monaco sukses menyentuh semifinal Liga Champions sebelum dikalahkan Juventus.

Leonardo Jardim menyebut gelar Monaco musim ini adalah salah satu trofi yang berkesan dalam kariernya sebagai pelatih. Sebelum menangani Monaco, pelatih asal Portugal itu pernah mempersembahkan trofi Liga Yunani bagi Olympiakos musim 2012/2013. “Kami sudah bekerja keras selama 11 bulan. Gelar ini jauh lebih berharga dari empat gelar yang diraih PSG di tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya dilansir ESPN, Kamis.

Mbappe mengatakan Monaco akan terus bertumbuh di musim-musim mendatang. Striker 18 tahun yang sudah mencetak 15 gol di Ligue 1 ini meminta rekan-rekannya langsung fokus ke musim depan. Musim ini Monaco masih menyisakan satu laga melawan Nice yang tak lagi menentukan. “Sekarang saatnya merayakan ini dan langsung bekerja keras lagi,” ujarnya dilansir Canal+.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya