Momentum Nataru, 35.642 Penumpang Kereta Api Turun di Solo

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 35.642 penumpang kereta api turun di Solo selama momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru), Senin (26/12/2022).

Berdasarkan catatan PT KAI Daops 6, puncak kedatangan para penumpang tersebut terjadi pada Jumat (23/12/2022), sebanyak 5.409 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah penumpang turun tersebut diambil dari tiga stasiun yang ada di Kota Solo, yakni Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Jebres.

Dari total 35.642 penumpang turun tersebut masing-masing ada 8.910 orang di Stasiun Purwosari, 24.115 orang di Stasiun Solo Balapan dan 2.617 di Stasiun Jebres.

Sedangkan untuk penumpang naik ada sebanyak 35.980 penumpang. Jumlah itu terdiri dari 9.733 orang di Stasiun Purwosari, 23.753 di Stasiun Solo Balapan dan 2.494 orang di Stasiun Jebres.

Baca Juga: Pastikan Keselamatan Penumpang, Masinis & Kru KA di Madiun Jalani Tes Narkoba

Menurut Manajer Humas KAI Daops 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo, pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini total tersedia 330.000 tempat duduk. “Untuk keterserapan tiket, dari total tempat duduk yang disiapkan 330.000 tempat duduk baru 60% yang terserap. Jadi masih banyak untuk tiket. Tersedia sampai tanggal 8 Januari 2023 nanti,” kata dia, Senin.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat masyarakat yang bepergian menggunakan angkutan umum selama tujuh hari masa pemantauan yaitu mulai Senin 19 Desember (H-6) hingga Sabtu 24 Desember 2022 (H-1), secara kumulatif mencapai 3.945.489 penumpang.

“Jumlah ini meningkat 32,98 persen jika dibandingkan Angkutan Nataru tahun 2021 di periode yang sama sebanyak 2.644.196 penumpang,” kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati di Jakarta, Minggu (25/12/2022).

Adita menyampaikan, berdasarkan data sementara pergerakan penumpang angkutan umum yang dihimpun dari Posko Angkutan Nataru, secara rinci jumlah penumpang kumulatif tertinggi dari H-6 hingga H-1, yaitu pada moda angkutan udara sebanyak 1.178.678 penumpang.

Baca Juga: Jelang Natal, 36.100 Penumpang KA Tinggalkan Gambir dan Pasarsenen

Jumlah ini meningkat 19,98 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu sebesar 943.095 penumpang.

Kemudian, jumlah tertinggi lainnya adalah angkutan jalan sebanyak 820.533 penumpang, atau meningkat 40,01 persen dibandingkan tahun lalu 492.208 penumpang.

Selanjutnya, angkutan kereta api 749.965 penumpang, meningkat 57,28 persen dibandingkan tahun lalu 320.312 penumpang.

Selain itu, angkutan penyeberangan 840.423 penumpang, meningkat 25,7 persen dibandingkan tahun lalu 624.355 penumpang. Sedangkan angkutan laut 355.890 penumpang, meningkat 25,75 persen dibandingkan tahun lalu 264.226 penumpang.

Baca Juga: Libur Nataru, Ini Lokasi Wisata di Boyolali yang Wajib Dikunjungi

Sementara itu, berdasarkan data sementara, tercatat puncak pergerakan penumpang angkutan umum per harinya, terjadi pada 23 Desember 2022 (H-2).

Pada H-2, yakni angkutan jalan terdapat sebanyak 142.682 penumpang, angkutan penyeberangan 159.017 penumpang, angkutan udara 244.717 penumpang, angkutan kereta api 156.990 penumpang, dan angkutan laut sebanyak 57.123 penumpang.

“Sesuai prediksi kami, H-2 dan H-1 akan menjadi puncak tertinggi pergerakan masyarakat pada arus mudik libur natal. Namun demikian, lonjakan arus pergerakan penumpang yang terjadi masih terkendali,” ujarnya.

Adapun jumlah pergerakan kendaraan yang dipantau oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, secara kumulatif dari H-7 hingga H-1, tercatat sebanyak 1.077.956 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek.

Baca Juga: Jumlah Kendaraan bakal Melonjak, Waspadai Titik-Titik Kemacetan di Sragen Ini

Jumlah ini meningkat  0,77 persen dibandingkan dengan tahun lalu dengan total 1.069.738 kendaraan, dan meningkat 30,12 persen jika dibandingkan lalin normal periode Juni 2022 dengan total 828.432 kendaraan.

Kemenhub memprediksi, puncak mudik natal 2022 terjadi pada 23-24 Desember 2022 (H-2 dan H-1).

Pada tahun ini, pemantauan pergerakan penumpang dan kendaraan dilakukan di 111 terminal, 22 pelabuhan penyeberangan, 51 bandara, 110 pelabuhan laut, 13 daop/divre, serta 4 gerbang tol.