SOLOPOS.COM - Mochamad Syamsiro (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Akhirnya pemerintah menaikkan harga beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertalite dan solar. Pemberitahuan kenaikan harga tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo pada Sabtu siang 3 September 2022 dan berlaku satu jam setelah pengumuman, yaitu pukul 14.30 WIB.

Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri pada saat mengumumkan kenaikan harga BBM kali ini, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Wacana yang ramai dibicarakan dalam beberapa hari sebelumnya akhirnya diputuskan pemerintah berlaku dengan segala risikonya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menaikkan harga BBM kali ini memang keputusan yang sulit bagi pemerintah. Pada satu sisi pemerintah tidak ingin warga terbebani oleh situasi ekonomi yang belum pulih betul pascapandemi Covid-19. Pada sisi yang lain, harga minyak mentah dunia masih tinggi, sementara saat ini konsumsi BBM kita jauh lebih tinggi daripada produksi minyak.

Mau tidak mau pemerintah harus mengimpor minyak yang tentu mengikuti harga di pasaran dunia. Untuk meminimalkan dampak kenaikan harga BBM kali ini, khususnya bagi masyarakat kecil, pemerintah kembali menggulirkan program bantuan langsung tunai atau BLT yang harapannya dapat menjadi bantalan bagi masyarakat miskin menghadapi dampak kenaikan harga BBM kali ini.

Situasi ini harus menjadi titik balik bagi pemerintah dan masyarakat untuk membuat perencanaan jangka panjang tentang sistem energi nasional yang lebih punya daya tahan terhadap gejolak dari luar. Bagaimanapun juga, kenaikan harga BBM kali ini sebagai akibat dari perang berkepanjangan Rusia dan Ukraina.

Perang ini mengakibatkan rantai pasok energi dunia terganggu. Dua negara tersebut menjadi salah satu pemasok energi terbesar dunia. Ada beberapa langkah yang bisa diambil pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional yang tangguh.

Pertama, konsumsi BBM terbesar banyak disumbang dari sektor transportasi. Percepatan implementasi kendaraan listrik, baik itu mobil listrik maupun motor listrik, menjadi sangat mendesak saat ini. Di sisi lain, pasokan listrik nasional, khususnya pada jaringan Jawa-Madura-Bali, mengalami kelebihan suplai yang bisa dimanfaatkan secara lebih optimal.

Penggunaan kendaraan listrik di satu sisi dapat mengurangi konsumsi BBM, di sisi lain dapat mengoptimalkan kelebihan pasokan listrik. Untuk mewujudkan itu, pemerintah perlu memberikan insentif dari segala sisi terkait kendaraan listrik, sehingga masyarakat akan berbondong-bondong beralih dari kendaraan yang menggunakan BBM menuju ke kendaraan listrik.

Langkah kedua yang bisa dilakukan dan ini sedang menjadi topik hangat di mana-mana, termasuk dalam forum G20, yaitu pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Pemerintah telah membuat peta jelan pengembangan energi baru dan terbarukan.

Pewujudan peta jalan itu perlu ada dorongan yang lebih massif lagi menuju transisi energi yang berkelanjutan. Keunggulan utama dari energi baru dan terbarukan ini adalah menjadikan lingkungan yang lebih baik karena lebih ramah lingkungan dan tidak banyak menimbulkan emisi dibanding dengan energi fosil.

Mungkin sebagian masyarakat masih bingung dengan yang namanya energi baru dan terbarukan ini. Energi baru dan terbarukan adalah jenis sumber energi yang bisa diperbarui dan tidak akan pernah habis, seperti sinar matahari yang bersinar terus sepanjang tahun.

Energi fosil suatu saat akan habis, seperti minyak bumi yang kalau dieksploitasi secara terus-menerus maka suatu saat akan habis. Ada banyak sumber energi baru dan terbarukan yang kita punyai dan belum dimanfaatkan secara maksimal, seperti energi angin, matahari, biomassa, air, dan panas bumi.

Sampah

Potensi energi baru dan tgerbarukan tersebut di Indonesia sangat melimpah. Pemanfaatan aneka sumber energi baru dan terbarukan itu dapat mengurangi ketergantungan kita pada impor sumber enegri fosil yang sangat riskan dengan gejolak di luar negeri.

Pemerintah mempunyai target pemanfaatan energi baru dan terbarukan sebesar 23% pada 2025. Saat ini baru tercapai belasan persen. Target bauran energi baru dan terbarukan 23% pada 2025 itu sangat sulit dicapai dengan melihat kondisi penggunaan energi baru dan terbarukan saat ini.

Momentum kenaikan harga BBM kali ini bisa dijadikan pemicu pemerintah untuk bekerja keras secara masif mewujudkan bauran energi baru dan terbarukan,  bahkan kalau memungkinkan bisa melebihi target yang sudah ditetapkan.

Beberapa sumber energi baru dan terbarukan sudah dimanfaatkan, seperti matahari (pemangkit listrik tenaga surya), angin (pembangkit listrik tenaga bayu), air (pemangkit listrik tenaga air dan tenaga mikrohidro), panas bumi (pembangkit listrik tenaga panas bumi), dan biomassa (berbasis kelapa sawit).

Masih diperlukan dorongan secara masif ke seluruh Indonesia agar aneka jenis energi baru dan terbarukan tersebut semakin banyak digunakan. Ada satu jenis sumber energi yang menjadi bagian biomassa yang potensinya juga melimpah, yaitu sampah. Pemanfaatan sampah menjadi sumber energi listrik memberikan keuntungan ganda.

Pada satu sisi, permasalahan sampah bisa terselesaikan. Pada sisi yang lain, energi listrik bisa diperoleh dari sampah. Pemerintah Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah, yang dipimpin Wali Kota Gibran Rakabuming Raka telah memulai memanfaatkan sampah menjadi sumber energi listrik.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah yang berlokasi di tempat pembuangan akhir Putri Cempo di Kota Solo adalah langkah lanjutan yang progresif berbasis rencana bertahun-tahun sebelumnya yang terhenti.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah itu ditargetkan selesai tahun ini dan layak menjadi percontohan bagi kota-kota lain dalam memanfaatkan sampah menjadi sumber energi listrik terbarukan. Tentu ini bisa menjadi suatu kebanggaan bagi warga Kota Solo.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 8 September 2022. Penulis adalah dosen di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya