SOLOPOS.COM - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo. (Lukman Nur Hakim)

Solopos.com, JAKARTA—Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menetapkan PT Afi Farma dan CV Samudera Chemical sebagai tersangka kasus gagal ginjal akut. Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa PT. A (Afi Farma) tidak melakukan pengujian bahan tambahan PG yang ternyata mengandung EG dan DEG melebihi ambang batas.

“PT. A hanya menyalin data yang diberikan oleh supplier tanpa dilakukan pengujian dan quality control untuk memastikan bahan tersebut dapat digunakan untuk produksi,” ujar Dedi dalam keterangan resmi, Kamis (17/11/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, Dedi memaparkan bahwa PT. A diduga mendapatkan bahan baku tambahan tersebut dari CV. SC, di mana setelah dilakukan kerja sama dengan BPOM, di lokasi CV ditemukan sejumlah 42 drum propylen glycol yang mengandung etilen glikol yang melebihi ambang batas.

Baca Juga Jokowi Berharap KTT G20 Bali Hasilkan Kerja Sama Konkret

“Barang bukti yang diamankan yakni sejumlah obat sediaan farmasi yang diproduksi oleh PT. A, berbagai dokumen termasuk PO (purcashing order) dan DO (delivery order) PT. A, hasil uji lab terhadap sampel obat produksi PT. A dan 42 drum PG yang diduga mengandung EG dan DEG, yang ditemukan di CV. SC,” papar Dedi.

Untuk selanjutnya, Dedi menjelaskan bahwa penyidik akan melakukan pendalaman terhadap kemungkinan adanya dugaan supplier lain yang memenuhi standar mutu untuk pembuatan obat ke PT. A dan melakukan pemeriksaan saksi dan ahli, serta melakukan analisa dokumen yang ditemukan.

“Kemudian melengkapi berkas perkara dan melimpahkan ke JPU,” jelas Dedi.

Baca Juga Tak Akui Rusia, Presiden Ukraina Sebut KTT G20 dengan G19

Sekadar informasi, Dedi memaparkan bahwa dua tersangka dalam kasus gagal ginjal akut adalah PT Afi Farma dan CV Samudera Chemical. “Kedua korporasi tersebut yakni PT. A dan CV. SC. Kedua korporasi ini diduga melakukan tindak pidana memproduksi obat atau mengedarkan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar dan atau persyaratan keamanan, khasiat/kemanfaatan dan mutu,” ujar Dedi dalam keterangan resmi, Kamis (17/11/2022).

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Modus 2 Korporasi Keruk Cuan Hingga Picu Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Akut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya