SOLOPOS.COM - CEO PT Jamu Iboe Jaya, Stephen Walla. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Meski dikenal sebagai budaya leluhur, jamu kini tetap eksis di kalangan masyarakat. Bahkan perusahaan jamu, seperti Jamu Iboe pun telah menerapkan modernisasi dalam penjualannya.

CEO PT Jamu Iboe Jaya, Stephen Walla, menjelaskan meskipun mengalami banyak tantangan dalam distribusi dan pada distribusi channel tertentu, tapi dengan digital transformasi yang sudah dilakukan perusahaan tersebut sejak beberapa tahun sebelumnya, bisa menjadi key factor yang sangat membantu dalam penjualan. Bahkan selama masa pandemi berlangsung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami juga terus mencari peluang-peluang baru yang bisa mendekatkan kami dengan masyarakat, seperti home delivery service tool yang memberikan fasilitas chatting dan shopping via Whatsapp. Berkolaborasi dengan berbagai partners untuk membuat produk-produk yang dibutuhkan masyarakat seperti herbal juices & herbal ice cream, serta memperluas access points minuman-minuman kesehatan kami melalui vending machines,” kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).

Dia pun menjelaskan dengan pola itu, penjualan produk secara umum meningkat dalam dua tahun masa pandemi. Khususnya produk Curmino Plus Neo, Sambiloto, Iboe Natural Drink Temulawak dan Iboe Natural Drink Jahe.

Sementara itu dia menjelaskan, dari usaha-usaha regenerasinya, Jamu Iboe terus mengkampanyekan untuk hidup sehat dengan konsumsi Jamu Indonesia. Disebutkan, jamu merupakan budaya, tradisi dan kekayaan Bangsa Indonesia.

Baca Juga: Salut! Ibu-Ibu di Wilayah ini Tiap Hari Buatkan Jamu Buat Tetangga yang Isoman Covid-19

Dalam mendukung komitmen tersebut, perusahaan juga terus berupaya meregenerasi produk-produk Jamu Iboe dan memperluas akses untuk membeli dan mengkonsumsi Jamu Iboe. Menurutnya saat ini banyak generasi muda yang mulai mengenal dan mau mencoba bahkan menyukai minuman jamu maupun herbal supplements.

“Untuk produk Iboe Natural Drink juga sudah tersedia di kafe-kafe dan resto yang disajikan menjadi minuman kesehatan. Dengan demikian kami berharap produk jamu ini bisa terangkat menjadi produk lifestyle dan kekinian yang digemari, untuk menjaga Kesehatan,” jelas dia.

Sebagai produsen, Jamu Iboe juga terus menganalisis permintaan dan kebutuhan konsumen dari waktu ke waktu.

“Kami terus berinovasi membuat customer-oriented products. Salah satunya dengan mengembangkan produk suplemen kesehatan dalam bentuk kapsul seperti Curmino Plus Neo & Sambiloto yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen untuk meningkatkan daya tahan tubuh, Uratan untuk gejala asam urat, Kolesir untuk gejala kolestrol, Hiperten untuk gejala darah tinggi dan Prakoso untuk stamina. Jamu dalam bentuk kapsul ini dapat dikonsumsi secara praktis sehari-hari,” lanjut dia.

Baca Juga: Penampakan Kafe Jamu Nguter Sukoharjo, Tempat Nongkrong Cozy Dengan Minuman Menyehatkan

Selain itu pihaknya juga terus mengembangkan produk-produk minuman kesehatan dengan umbrella brand Iboe Natural Drink, seperti Kulit Manggis, Alang-alang, Lidah Buaya, Jahe, Temulawak yang merupakan produk ekstrak dan instan.

Produk tersebut bisa disiapkan untuk diminum dengan mudah dan dinikmati sehari-hari kapanpun dan dimanapun untuk berbagai fungsi Kesehatan. Produk Iboe Natural Drink juga bisa dikombinasikan dengan sayuran dan buah-buahan untuk dikreasikan menjadi herbal jus dan herbal mixed drinks.

Jamu Iboe
CEO PT Jamu Iboe Jaya, Stephen Walla. (Istimewa)

Mengenai potensi jamu ke depan, Stephen menilai masih sangat besar. Menurutnya dengan pola pikir masyarakat modern, terutama dari pengalaman pandemi yang jauh lebih memikirkan dan mementingkan kesehatan dan kebersihan, akan memberikan kesadaran lebih kepada masyarakat untuk hidup sehat dan bersih.

“Untuk itu hidup sehat dan bersih dengan menggunakan produk-produk jamu yang merupakan produk-produk back to nature yang aman untuk dikonsumsi sehari-hari untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan, diharapkan akan menjadi lifestyle dan kebiasaan untuk hidup sehat,” kata dia.

Baca Juga: Jamu Tradisional Diusulkan Masuk Warisan Budaya Dunia

Pihaknya berharap kolaborasi dan dukungan dari semua stakeholders di industri jamu terus terjaga, dengan begitu bisa saling bersinergi dengan baik untuk bisa membentuk ekosistem yang kuat dan bisa berkembang lebih cepat. Dukungan dari pemerintah sangat penting dalam mensinergikan para stakeholders industri jamu.

“[Dukungan] bisa dalam bentuk campaign atau promosi untuk hidup sehat dengan jamu, membuat regulasi-regulasi yang konstruktif untuk industri jamu, pemberian bantuan fasilitas-fasilitas tertentu dan bimbingan-bimbingan untuk bisa memproduksi dan menjual jamu yang baik,” lanjut dia.

Pihaknya sangat senang dengan adanya program wellness tourism.

“Jamu bisa menjadi perfect fit untuk mendukung program wellness tourism. Sinergi antara pengobatan konvensional dan pengobatan obat tradisional [jamu] bisa menjadi alternatif dan solusi yang lebih maksimal dalam proses pengobatan seseorang. Serta dibutuhkan dukungan dari pemerintah untuk sosialisasi tentang program wellness tourism, sehingga diharapkan jamu juga tersedia di rumah sakit agar konsumen ada pilihan untuk pengobatan tradisional,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya