SOLOPOS.COM - Petani millenial, Afip Amrizal Basri, menata tanaman di green house miliknya di Dukuh Tlogowono, Desa Bono, Kecamatan Tulung, Klaten, Selasa (11/1/2022). (Solopos.com/ Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Berawal dari modal Rp400.000, petani milenial Kecamatan Tulung, Klaten, sukses membangun toko tanaman hias. Dalam sebulan, omzet yang bisa dia raup mencapai Rp40 juta.

Petani milenial itu bernama Afip Amrizal Basri, 25, yang tinggal di Dukuh Tlogowono, Desa Bono, Kecamatan Tulung. Dia sudah menjalankan usaha membuka toko tanaman hias sejak 2019.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Usaha toko tanaman hias itu dirintis Afip terpacu dari aktivitas warga bersama pemuda di Bono ketika membangun taman refugia. Taman yang diberi nama Bono Park viral di media sosial hingga ramai pengunjung dan menjadi studi banding dari berbagai daerah.

Baca Juga: Harga Gas Nonsubsidi Naik, Lonjakan Gas Melon di Klaten Diwaspadai

Tak sekadar menikmati suasana taman, ada pengunjung yang ingin membeli bibit tanaman celosia atau jengger ayam hingga laku Rp3.000. Kala itu, Afip belum kepikiran untuk mengembangkan toko lantaran masih fokus bersama pemuda di desanya membangun Bono Park. Sayang, aktivitas taman itu meredup dan berhenti.

“Dari sana terus berpikir, sayang kalau tidak diteruskan,” kata Afip saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (11/1/2022).

Afip lantas teringat momen ketika ada yang tertarik membeli tanaman hias saat Bono Park moncer. Hal itu memantapkan Afip untuk menjadi pedagang tanaman hias. “Kemudian semua yang butuh tanaman kami dekati,” jelas Afip.

Baca Juga: Kopek, Cara Lain Satlantas Wonogiri Tindak Pelanggar Lalu Lintas

Saat memulai usahanya sendiri, Afip bermodal Rp400.000 dan dibelikan tanaman kaktus. Kala itu, tanaman kaktus yang dia beli hanya cukup memenuhi meja ruang tamu di rumahnya.

Uang hasil penjualan kaktus dia putar untuk memperbanyak jumlah tanaman. Tak hanya kaktus, Afip mencoba memenuhi permintaan jenis tanaman.

Kegigihannya membuahkan hasil. Usaha yang dia beri nama Tanaman Hias Klaten kian berkembang terlebih ketika pandemi Covid-19 saat tren bercocok tanam meningkat. Tanaman hias yang dia koleksi tak lagi cukup jika hanya ditampung di ruang tamu. Afip mendirikan green house seluas 300 meter persegi dengan menyewa lahan warga dan memanfaatkan sebagian kebun milik orang tuanya.

Baca Juga: Siap-Siap, Satlantas Wonogiri Intensifkan Tindak Pelanggar Lalu Lintas

Ada ribuan pohon di green house tersebut seperti jenis tanaman kaktus, syngonium, philodendrum, monstera, dan lain-lain. Harga jual tanaman bervariasi mulai Rp5.000 hingga Rp1 juta.

Soal omzet, Afip mengaku saat awal memulai usaha yang diberi nama Tanaman Hias Klaten itu, dia hanya memperoleh omzet Rp200.000 per bulan. Kini, omzet yang dia peroleh mencapai Rp40 juta per bulan.

Afip dibantu empat pemuda di kampungnya untuk mengelola usaha penjualan tanaman hias tersebut. “Dulu awalnya sendiri sekarang dibantu empat orang. Yang pertama itu lulusan kuliah, sementara tiga orang merupakan pelajar yang sebelumnya belajar daring dan memanfaatkan waktu luang mereka untuk membantu di sini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya