SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasar mobil Indonesia

Solopos.com, SOLO — Empat paket kebijakan pemerintah untuk menjaga perekonomian nasional dari dampak perubahan kebijakan ekonomi global akan menaikkan harga otomotif, khususnya mobil. Kenaikan harga tersebut akan terjadi pada September.

Hal tersebut karena adanya peningkatan pajak impor barang mewah dari 75% menjadi 125%-150%. Penerapan pajak tersebut khusus untuk mobil yang diimpor utuh impor atau Completely Build Up (CBU).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sales Manager Honda Bintang Solo Baru (Soba), Arif Andi Wihatmanto, mengatakan harga otomotif saat ini masih normal. Namun diprediksi pada September mendatang akan ada kenaikan harga mobil seiring dengan penerapan kebijakan empat paket ekonomi tersebut.

“Mengenai besaran kenaikan, kami belum mengetahui secara pasti. Hal ini karena kenaikan harga ditentukan dari kantor pusat,” ungkap Arif kepada Solopos.com, Minggu (25/8/2013).

Arif mengatakan mobil yang akan mengalami kenaikan harga pada September adalah mobil jenis sedan, sport, dan Honda Odyssey. Namun mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) dan Multi Purpose Vehicle (MPV) tidak akan mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan karena kedua jenis mobil tersebut diproduksi di dalam negeri.

Dia menambahkan kenaikan harga tersebut tidak hanya karena peningkatan pajak tapi juga kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Lebih lanjut, Arif mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah hingga kini belum berpengaruh terhadap harga suku cadang.

“Harga saat ini masih sama tapi ada hambatan pada suplay karena adanya kebijakan bahwa semua barang yang masuk harus Standar Nasional Indonesia (SNI). Oleh karena itu, masih banyak suku cadang yang tertahan di pelabuhan,” terang Arif.

Suku Cadang
Kepala Cabang Nasmoco Slamet Riyadi, Ainur Rofiq, pun mengatakan akan ada kenaikan harga mobil dan suku cadang apabila rupiah terus melemah selama sebulan hingga dua bulan ke depan. Hal ini karena beberapa mobil dan suku cadang Toyota didatangkan dari luar negeri. Namun dia mengatakan belum mengetahui besaran kenaikan harga.

“Oleh karena itu, bulan ini merupakan momen yang pas bagi konsumen untuk membeli mobil sebelum harga naik. Apabila membeli mobil pada bulan ini, konsumen diuntungkan karena harga belum naik,” kata Rofiq.

Sementara itu, Branch Manager (BM) PT. Astra International Daihatsu Soba, Sigit Suryanto, menuturkan kenaikan harga mobil kemungkinan akan terjadi apabila rupiah melemah selama beberapa bulan berturut-turut. Namun untuk saat ini harga cenderung normal karena kenaikan harga tidak hanya ditentukan oleh nilai tukar rupiah atpi juga upah minimum pegawai dan penambahan fitur.

Dia juga mengatakan harga suku cadang Daihatsu cenderung normal karena sebagian besar sudah diproduksi di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya