SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, melayani wawancara awak media di Kompleks Balai Kota Solo, Kamis (4/11/2021) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk tidak bepergian menggunakan kendaraan dinasnya saat PPKM level 3 Natal dan Tahun Baru atau Nataru. Apalagi, sampai mengganti pelat merahnya dengan pelat hitam untuk sementara.

Gibran memastikan ASN itu akan tetap ketahuan apabila nekat memakai kendaraan dinas. “ASN sudah dilarang mudik, ya. Jangan bepergian. Pokoknya mobil dinasnya jangan dipakai untuk mudik atau wisata. Mobil dinasnya buat kerja saja,” katanya kepada wartawan, Rabu (1/12/201).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mengenai pengandangan mobil dinas, Gibran mengatakan waktunya mendekati hari H dan akan ada detail regulasinya, termasuk sanksi apabila ada ASN yang melanggar. Kendati hanya mudik di area Soloraya, Gibran tetap meminta mereka menahan diri. “Pokoke aja mudik sik lah [pokoknya jangan mudik dulu]. Mudik area Soloraya, ditahan dulu kalau bisa,” imbuhnya.

Baca Juga: Pindah ke Gedung Umat Islam Solo, Reuni 212 Soloraya Diisi Pengajian

ASN yang bepergian saat PPKM level 3 Nataru pasti ketahuan lantaran map aplikasi PeduliLindungi-nya berjalan. Syarat masuk ke area publik dan tempat wisata adalah mengaktifkan aplikasi tersebut sehingga riwayatnya bakal tampak.

“Kalau check-in hotel, check-in tempat-tempat wisata pasti ketahuan. Nanti akan dicek juga. Jangan dulu [bepergian]. Libure ya sedelok tok, arep neng endi [liburnya juga cuma sebentar, mau ke mana],” ucap Gibran.

Penyekatan Perbatasan

Selain dari aplikasi PeduliLindungi, kepolisian juga dipastikan menggelar penyekatan di titik perbatasan. Mereka yang nekat keluar kota bakal diminta putar balik. Meskipun demikian, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Pemkot tak menutup tempat wisata.

Baca Juga: Selain Lorong Bawah Tanah, Diyakini Ada Banyak Bungker di Laweyan Solo

SE Wali Kota Solo hanya membatasi jumlah pengunjung maksimal 50% dari kapasitas. “Kalau pada pergi ke tempat wisata di Solo, ya enggak apa. Karena sudah divaksin semua. Insya Allah aman. Mobilitasnya yang bahaya. Jangan sampai dari luar kota, kemudian balik ke sini, terpapar virus,” jelasnya.

Kendati begitu, Pemkot tak menutup kemungkinan penutupan tempat wisata dilakukan apabila pemerintah pusat menginstruksikan. Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, mengaku sudah menyiapkan surat edaran berisi larangan cuti saat momen Nataru.

“Sanksinya ada berupa sanksi disiplin. Enggak boleh cuti tapi wisata di dalam kota, ya boleh. Tapi enggak boleh keluar kota. Kalau sampai ke luar kota ya harus ada surat tugas,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya