SOLOPOS.COM - Kasatlantas Polres Klaten, AKP Abipraya Guntur Sulistiasto (dua dari kanan), saat jumpa pers di Mapolres Klaten, Senin (1/11/2021). Pengusutan kasus mobil pelat merah milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten yang dikabarkan mengadang mobil ambulans di Jl. Pemuda Klaten, Jumat (29/10/2021) pukul 14.00 WIB berakhir damai. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Pengusutan kasus mobil pelat merah milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten yang dikabarkan mengadang ambulans di Jl. Pemuda Klaten, Jumat (29/10/2021) pukul 14.00 WIB berakhir damai. Polisi menyimpulkan tak ada pengadangan dalam kasus yang sempat membikin gaduh di media sosial (medsos) tersebut.

Kasatlantas Polres Klaten, AKP Abipraya Guntur Sulistiasto, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, mengatakan aparat polisi langsung gerak cepat menyelidiki dugaan kasus penghadangan mobil ambulans yang sempat viral di medsos, Sabtu (30/10/2021). Polisi telah mengidentifikasi dan memintai keterangan masing-masing pihak yang diduga terlibat dalam kejadian yang sempat viral di medsos.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dalam kejadian itu tak ada unsur pelanggaran. Peristiwa itu murni karena kesalahpahaman [antara pengemudi ambulans dan mobil Toyota Avanza]. Tidak ada unsur kesengajaan. Kedua mobil terjebak di lajur kanan karena memang posisi mobil Avanza tidak ada kesempatan untuk menepi,” kata Abipraya Guntur Sulistiasto, saat jumpa pers di Mapolres Klaten, Senin (1/11/2021).

Baca Juga: Pemkab Wonogiri Kembali Tak Revitalisasi Pasar Besar pada 2022

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan polisi telah memediasi alias mempertemukan pengemudi mobil Toyota Avanza berpelat merah dengan pengemudi ambulans. Di hadapan polisi, keduanya sepakat berdamai dan saling memaafkan. Lantaran kedua belah pihak berdamai, polisi mengedepankan asas kekeluargaan.

Penumpang mobil ambulans yang meng-upload video di medsos tak dikenakan pasal karena sudah ada mediasi. Upaya hukum menjadi alternatif terakhir jika mediasi gagal.

“Yang merekam video itu penumpang mobil ambulans [YN, 16, warga Klaten Selatan]. Dia yang meng-upload di medsos dengan narasi seolah-olah mobil Toyota Avanza pelat merah tidak mau menepi. Padahal yang terjadi, mobil Avanza tak ada kesempatan menepi karena ada kendaraan di belakang dan di sampingnya,” katanya.

Baca Juga: Jalan Protokol Klaten Sering Ditutup, Ini Penjelasan Bupati Sri Mulyani

Sebagaimana diketahui, jagad medsos ramai membahas pengadangan ambulans yang dilakukan mobil pelat merah di Klaten, akhir pekan kemarin. Belakangan diketahui, mobil dinas berpelat merah milik Dinkes Klaten berpelat nomor AD 9502 OL itu dikemudikan YS, 35, seorang laki-laki asal Tegalyoso, Klaten Selatan.

Sedangkan ambulans Suzuki APV berpelat nomor B 2802 QM dikemudikan RK, 21, warga Brangkal, Kecamatan Karanganom, Klaten. Saat kejadian, ambulans yang melaju dari arah Solo-Jogja bermaksud meminta prioritas dengan masuk ke lajur kanan di Jl. Pemuda Klaten, tepatnya di depan Kantor Cabang BNI Klaten, Jumat (29/10/2021) pukul 14.00 WIB. Mobil ambulans mengantar orang korban kecelakaan lalu lintas dari klinik PMI Klaten ke Jogonalan.

Saat ambulans mengambil lajur kanan, terdapat sejumlah kendaraan dari arah berlawanan. Beberapa mobil yang ada di depan mobil Toyota Avanza sempat bergerak ke kiri menghindari ambulans.

Baca Juga: Covid-19 Menurun, Jalan Protokol Pusat Kota Klaten Tetap Rutin Ditutup

 

Terjebak

Namun, mobil Toyota Avanza belum sempat bisa bergerak ke kiri karena jaraknya terlalu dekat dengan posisi ambulans. Di tengah kondisi crowded tersebut, salah seorang penumpang mobil ambulans, yakni YN, 16, laki-laki asal Klaten Selatan merekam video.

Selanjutnya, yang bersangkutan meng-upload video ke medsos seolah-olah Toyota Avanza pelat merah tidak bersedia menepi. Padahal yang terjadi, Toyota Avanza tidak ada kesempatan menepi. Penumpang mobil ambulans merekam video setelah pengemudi ambulans turun. Saat mulai merekam, posisi mobil lain yang berada di samping dan belakang mobil Toyota Avanza pelat merah sudah berhasil melintas.

“Proses awal mobil di samping dan belakang Toyota Avanza pelat merah yang berusaha menghindar belum sempat divideokan. Sehingga di video tampak seolah-olah mobil dinas tersebut menghadang padahal sama-sama terjebak,” kata Abipraya Guntur Sulistiasto.

Baca Juga: Ditemukan Rembesan, Alasan Waduk Cengklik Boyolali akan Direvitalisasi

Hal senada dijelaskan pengemudi mobil Toyota Avanza berpelat merah, yakni YS, 35. Saat itu, dirinya yang mengemudikan mobil Toyota Avanza dalam kondisi terjebak.

“Saat itu, saya habis mengantar tim monitoring puskesmas. Waktu itu, saya dari arah Jogja tapi enggak bisa belok ke kiri. Semula, saya juga enggak tahu kalau akan ada mobil ambulans [di depannya]. Di sini, saya tidak merasa dirugikan. Ini buat pengalaman. Saya juga tak memperoleh teguran dari atasan,” kata YS.

Pada saat bersamaan, RK mengakui video yang viral di medsos bukan awal kronologi kejadian. Baik video atau pun narasi yang di-upload ke medsos oleh penumpangnya dilakukan tanpa seizin RK.

Baca Juga: Waduk Cengklik Boyolali akan Direvitalisasi, Pedagang Tolak Direlokasi

“Narasi yang dikutip dengan bahasa seperti itu bukan izin saya. Itu murni dari penumpang,” kata RK,  pengemudi ambulans.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya