Solopos.com, BOYOLALI — Pengoperasian Waduk Kedungombo sejak 1989 masih meninggalkan permasalahan bagi warga terdampak yang memilih tetap bertahan di sekitar waduk karena adanya mitos iwak bader mangan manggar atau ikan memakan bunga kelapa.
Mereka yang memilih bertahan berada sebagian wilayah Kecamatan Kemusu, Boyolali; Kecamatan Geyer, Grobogan; dan Kecamatan Sumberlawang, Sragen, yang kemudian disebut masyarakat Segi Tiga Hilir. Warga telah melakukan adaptasi berkaitan dengan perubahan lingkungan yang semula tanah pertanian ke hamparan air waduk, sehingga pola matapencaharian, hubungan sosial, mobilitas menghalami perubahan yang signifikan.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.