SOLOPOS.COM - ilutrasi angka 13. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Suatu benda atau tempat yang memiliki mitos masih dipercaya beberapa orang hingga sekarang. Bahkan mitos angka 13 yang diyakini sebagai pembawa sial masih dipercaya banyak orang hingga saat ini.

Beberapa negara seperti di China dan Amerika Serikat menghindari angka itu untuk penomoran pada jumlah lantai di gedung, nomr rumah, hingga bandara meniadakan gerbang ke-13. Ketakutan yang berlebihan terhadap angka 13 dinamakan triskaidekfafobia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip dari Okezone, Selasa (14/12/2012), sebanyak 210 juta orang Amerika Serikat mengidap fobia angka 13. Orang-orang yang mempercayai mitos tersebut kebanyakan mengalami sesak napas akibat panik. Mereka yang mengalami serangan itu tidak akan membeli sesuatu sebanyak 13. Hal itu karena rasa takut akan terkena kutukan angka 13 yang dianggap pembawa sial.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Asal-Usul Ramalan Jayabaya

Dikutip dari Liputan6, para ahli numerologi berpendapat 13 sebagai angka sial lantaran letaknya tepat setelah angka 12 yang dikenal dengan angka lengap. Seperti pada bulan di kalender, zodiak, Dewa Olympus, dan pekerja Hercules yang masing-masing berjumlah 12. Anggapan para ahli itu menjadi salah satu alasan seseorang mempercayai mitos angka 13 pembawa sial.

Fobia terhadap angka 13 dapat mempengaruhi bisnis seseorang. Banyak pebisnis mengurungkan niatnya untuk berpergian atau mengurungkan untuk bertranksaksi pada tanggal 13. Hal itu kemudian berimbas pada pemasukkan pebisnis yang mempercayai angka 13 sebagai angka sial.

Nomor 13 yang dianggap mempunyai kekurangan sehingga menimbulkan keresahan pada orang-orang trikaidekfobia. Terlebih orang-orang semakin banyak yang takut dengan angka 13 setelah film horor berjudul slasher ‘Friday the 13th’ dirilis pada 1980. Anggapan Jumat pada tanggal 13 membuat sial  juga muncul setelah film horor itu dirilis.

Baca Juga: Mitos Larangan Menikah Anak Pertama dengan Ketiga, Ada yang Percaya?

Sejak kehadiran film itulah pengelola hotel-hotel dan gedung yang mempercayai mitos angka 13 mulai mengganti penulisan lanta 13 dengan 12A, 12B, atau 14A, meski memiliki lantai dengan urutan ke-13 pada bangunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya