SOLOPOS.COM - Ilustrasi wong kalang (Instagram/@gypsyindonesia)

Solopos.com, BLORA — Suku Kalang atau Wong Kalang pemilik harta karun yang menjadi sasaran perburuan di Blora merupakan penduduk Pulau Jawa pada masa lampau. Mereka diperkirakan sudah tinggal di Pulau Jawa bahkan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha.

Warga Suku Kalang dikenal hidup berpindah-pindah atau nomaden di dalam hutan selayaknya manusia purba.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

Sejumlah literatur menyebutkan Wong Kalang adalah kelompok suku yang bermukim di Pulau Jawa, khususnya di wilayah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Kabupaten Blora dan Rembang di Jawa Tengah; dan Kabupaten Bojonegoro dan Tuban di Jawa Timur. Mereka termasuk dalam sub Suku Jawa yang dengan sengaja hidup mengasingkan diri dalam hutan.

Baca juga: 4 Fakta Wong Kalang: Dianggap Keturunan Kera & Anjing

Ekspedisi Mudik 2024

Keturunan Kera

Menurut mitos yang berkembang sebagaimana dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Wong Kalang dianggap sebagai keturunan kera dan anjing. Dikutip dari Wikipedia, Selasa (9/11/2021), mitos tersebut dikemukakan oleh antropolog Jepang, Mitsuo Nakamura, pada 1983.

Dia mengatakan bahwa orang-orang Kalang dulunya adalah tawanan yang ditangkap oleh Sultan Agung dari ekspedisinya di Bali pada awal abad 17. Mereka dipercaya merupakan keturunan dari kera dan seorang putri, sehingga memiliki ekor pendek serupa kera.

Baca juga: Asale Wong Kalang Pemilik Harta Karun di Blora: Pernah Tinggal di Solo

Keturunan Anjing

Selain itu, ada juga yang menganggap orang daru Suku Kalang adalah keturunan anjing. Dalam Gegumbregan Gegalungan, upacara yang sekarang sudah jarang dilakukan oleh masyarakat Kalang, terlihat sekali ekspresi dan simbolisasi gerakan yang meniru perilaku anjing. Antara lain, partisipan upacara merangkak seperti anjing.

Hal itu dilakukan agar apa yang diinginkan dapat dikabulkan oleh leluhurnya. Anjing dalam sistem upacara Galungan tersebut dapat juga dimanifestasikan dalam wujud patung kecil yang diletakkan di depan orang yang merangkak tadi.

Baca juga: Terkuak! Harta Karun Diburu di Blora Ternyata Peninggalan Wong Kalang

Sakti

Meski demikian, Wong Kalang juga dikenal sakti mandraguna. Konon pada zaman Majapahit mereka ditugaskan menjaga hutan agar tidak disusupi musuh.

Warga Suku Kalang juga dikenal kuat dan ahli perkayuan. Mereka kerap dipekerjakan membuat candi maupun menjadi garda terdepan dalam perang antara Majapahit dengan Suku Dayak.

Berdasarkan sejumlah hasil penelitian disebutkan bahwa secara fisik Wong Kalang tidak berbeda dengan orang Jawa pada umumnya. Namun seorang peneliti Belanda, AB Meyer, dalam bukunya, Die Kalang Auf Java, mengatakan Wong Kalang termasuk golongan suku bangsa berambut keriting dan berkulit hitam. Mereka masuk dalam kategori ras yang sama dengan suku Negrito di Filipina dan suku Semang di Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya