SOLOPOS.COM - Panorama areal kompleks Makam Sunan Muria di lereng Gunung Muria, Kudus, Jateng, Minggu (23/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Solopos.com, KUDUS – Gunung Muria di wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) tidak hanya terkenal akan keindahan alamnya. Gunung Muria juga menyimpan sederet kisah misteri, termasuk mitos kutukan bagi pasangan kekasih yang berkunjung ke wilayah itu.

Konon salah satu desa yang terletak di kawasan Gunung Muria terlarang untuk dikunjungi pasangan kekasih. Pasangan kekasih yang berkunjung di wilayah itu akan terkena kutukan patah hati atau putus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wilayah yang konon menjadi tempat larangan bagi pasangan kekasih itu adalah Desa Colo yang terletak di Kecamatan Dawe. Di tempat ini ada sejumlah lokasi wisata mulai dari Makam Sunan Muria, air terjun Montel, hingga air tiga rasa.

Baca juga: Petilasan Mbah Atas Angin & Kisah Misteri Gunung Slamet

Banyaknya objek wisata di Colo ini pun menarik perhatian banyak pemuda pemudi, bahkan yang tengah menjalin hubungan percintaan atau pasangan kekasih. Terlebih di Colo juga dikenal dengan udaranya yang sejuk karena berada di kawasan Gunung Muria.

Sejarawan Kudus, Sancaka Dwi Supani, menyebut jika mitos orang berpacaran bakal putus setelah berkunjung ke Colo sudah ada sejak zaman dulu. Mito situ pun masih dipercayai hingga kini.

Petuah Sunan Muria

Menurut dia, dulunya Desa Colo sering digunakan muda-mudi untuk berpacaran. Bahkan ada yang sampai kelewat batas. Padahal, Sunan Muria telah memberikan peringatan agar jangan ada yang memiliki niatan negatif saat berkunjung ke kawasan Colo.

Sekadar informasi, Sunan Muria merupakan tokoh penyebar agama Islam yang tergabung dalam Walisongo. Ia merupakan putra dari Sunan Kalijaga yang dimakamkan di Colo, Gunung Muria.

“Ceritanya, dulu Sunan Muria pernah menyampaikan kalau niat untuk ke Colo itu harus yang baik. Seperti mengaji atau ziarah. Jangan dicampuri hal lainnya,” kata Sancaka, dikutip dari Murianews.com.

Menurutnya, memang beberapa kali dia pernah mendengar cerita tersebut. Sepengatahuannya ada beberapa pasangan kekasih yang putus usai pacarana dari Colo.

“Ada juga dulu saya tahu sendiri tahun 1980 itu ada yang lagi pacaran di bawah pohon, tiba-tiba pohonnya kena petir. Tapi memang tidak putus, hanya seperti itu kan semacam peringatan,” tuturnya.

Baca juga: Misteri Pacaran di Telaga Sarangan, Awas Pedhot Lur!

Sancaka mengatakan mitos itu juga menjadi peringatan kepada pasangan kekasih agar tidak berbuat di luar batas saat berkunjung ke Desa Colo. Hal itu dikarenakan di Colo terdapat makam Sunan Muria yang dikenal sakral dan dikeramatkan oleh sebagian orang.

“Imbauan saya kalau bisa dihormati. Jangan dilanggar karena memang bisa dibilang di situ terdapat makam Sunan Muria. Rasanya tidak pas kalau digunakan untuk hal-hal yang tidak bagus,” terangnya.

Senada disampaikan Kepala Desa Colo, Mochamad Destari Andryasmoro, yang menyebut adanya mitos orang berpacaran bakal putus kalau berkunjung ke Colo. Menurutnya, mitos itu sebagai pengingat kepada pasangan kekasih yang berkunjung ke Colo agar tidak berbuat yang melanggar norma maupun agama, seperti berzina.

Meski demikian, ada juga orang yang sebelumnya jomlo atau tidak punya pasangan, justru mendapat berkah dipertemukan dengan pasangannya saat berziarah ke makam Sunan Muria di Colo. “Laki-laki dan perempuan yang sama-sama single ketika sedang di Colo, mereka misal sama-sama tidak kenal, tapi akhirnya jadi berjodoh ya ada juga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya