SOLOPOS.COM - Kondisi makam Den Bagus Kinthi di pinggir Kali Pepe, Pringgading RT 004/RW 009 Setabelan, Banjarsari, Solo, Kamis (11/11/2021) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Di perkampungan padat penduduk pinggir Kali Pepe Solo, tepatnya wilayah Pringgading RT 004/RW 009 Setabelan, Banjarsari, Solo, terdapat satu makam tua yang konon merupakan makam dari Den Bagus Kinthir.

Menariknya, makam tersebut hanya satu-satunya alias sendirian di area permukiman penduduk itu. Letak makam itu berimpitan dengan bangunan rumah warga di kanan-kirinya. Tapi secara umum kondisi makam tersebut cukup terawat dan bersih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terdapat cungkup yang menaungi makam itu. Di dinding samping kanan-kiri makam ini pun dikeramik warna hitam. Begitu juga area sekitar makam sudah dipasangi tegel. Beberapa barang milik warga diletakkan di sekitar makam.

Ada galon air mineral kosong, terpal bekas, hingga ember berisi kain atau pakaian milik warga yang teronggok di dekat makam Den Bagus Kinthir tepi Kali Pepe Solo. Sejumlah warga setempat saat ditanya Solopos.com, Kamis (11/11/2021), mengaku tidak tahu persis cerita atau sejarah keberadaan makam tersebut.

Baca Juga: LKBH UNS Solo Ajukan Penangguhan Penahanan 2 Tersangka Kasus Menwa

Seorang warga bernama Joko, yang rumahnya berjarak satu rumah dari makam itu menyebut makam tersebut merupakan makam dari Den Bagus Kinthir. Kinthir berasal dari bahasa Jawa yang berarti hanyut.

Seingat Joko, makam itu sudah ada sejak dirinya masih anak-anak. Joko mengaku merupakan warga asli situ dan lahir tahun 1965. “Sudah tua banget makamnya,” tuturnya.

Tak Pernah Ada Gangguan

Joko mengatakan sudah terbiasa berdampingan dengan makam tersebut. Tak hanya dia, warga lain juga beraktivitas seperti biasa saban harinya di sekitar makam. Tidak pernah ada gangguan apa pun kepada warga. “Tidak angker kok,” urainya.

Dulu, seingat dia banyak orang yang berziarah di makam tersebut. Ketika itu orang berziarah pada malam Jumat. Namun beberapa tahun ini Joko sudah tidak pernah mendapati orang yang berziarah di makam itu. “Sekarang ini ada yang kasih sesajen paling ketika mau punya gawe keluarga,” urainya.

Baca Juga: Pedagang Pasar Solo Waswas Harga Bahan Pokok Terus Naik sampai Nataru

Ketua Solo Societeit yang merupakan Komunitas Sejarah Kota Solo, Dani Saptoni, saat dimintai keterangan Solopos.com mengaku belum tahu ihwal keberadaan dan sejarah makam Den Bagus Kinthir di pinggir Kali Pepe wilayah Pringgading.

Tapi ia menduga makam tersebut makam dari salah satu kerabat Mangkunegaran. “Kemungkinan itu salah satu makam kerabat MN juga, menilik model nisannya itu dari awal abad XX. Kemungkinan era MN II atau MN III,” terangnya.

Ihwal nama Den Bagus Kinthir menurut Dani berasal dari penamaan warga sekitar makam. “Karena lokasinya dekat Kali Pepe yang dulu sungai besar, maka diberi nama Den Bagus Kinthir yang artinya tuan muda yang mati hanyut,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya