SOLOPOS.COM - Ilustrasi jembatan. (Freepik)

Solopos.com, KEBUMEN — Jembatan pengantin berlokasi di di Desa Klupu, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Jembatan ini  merupakan penghubung antara Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen. Jembatan ini memiliki mitos oleh masyarakat setempat yang dipercaya secara turun temurun.

Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui  kanal Youtube JAHYUNK ROSSO dengan judul video “MISTERI JEMBATAN PENGANTIN DESA KLEPU KECAMATAN BUTUH PURWOREJO”, Kamis (4/11/2021), mitos yang berkembang di kalangan masyarakat setempat adalah adanya keyakinan bahwa pasangan yang baru menikah atau yang akan menikah dilarang melewati jembatan ini. Konon, jika ada pasangan yang baru menikah dan akan menikah melewati jembatan ini, bencana atau malapetaka akan menimpa mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasangan yang baru menikah atau yang hendak menikah disarankan untuk melewati jalur lain, selain jalur jembatan ini. Namun jika masih bertekad melewati jembatan ini, mereka harus mempersiapkan sesaji supaya terhindar dari malapetaka.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Cobain Wisata Susur Sungai Pakai Perahu Naga di Kali Juwana Pati

Konon, ada sosok tak kasat mata yang menunggu di jembatan pengantin dan suka mengganggu pasangan pengantin baru maupun yang akan menikah saat melintas. Berdasarkan keterangan dari tokoh spiritual setempat, Ki Ageng Maulana Fadholi menjelaskan bahwa dulu pernah ada perempuan yang jatuh ke sungai dan meninggal.

Perempuan tersebut diduga bunuh diri karena depresi dan kesepian. Kemudian arwahnya menjadi penasaran dan menebar ketakutan dan teror kepada orang-orang yang berbahagia, seperti pengantin baru dan pasangan yang akan menikah.

Sosok tak  kasat mata ini digambarkan berambut pendek dan fisik penuh luka serta darah akibat terjatuh di kawasan jembatan tersebut. Melalui medium yang dipilih oleh tokoh spiritual tersebut, sosok hantu wanita tersebut memberi pesan untuk tidak berlebihan dalam merayakan kebahagiaan, terlebih bagi pasangan yang hendak menikah diminta untuk tidak berpacaran di area jembatan tersebut karena sangat berbahaya.

Ki Ageng juga menceritakan bahwa sebelumnya pernah ada rombongan dari pesta pernikahan yang melewati jembatan tersebut. Lalu pasangan penganitn baru itu mengalami kecelakaan parah dan meninggal.

Baca Juga: Uniknya Sarang Madu, Penganan Berbentuk Absurd Tapi Rasanya Lazis

Jembatan pengantin yang dibangun sejak 1987  ini termasuk dalam jalur nasional dan jalur utama di Jawa Tengah bagian selatan. Jembatan ini sempat ambrol dengan skala kecil pada 2018 lalu. Saat ambrol, terdapat ukuran lubang yang muncul berdiamter kurang lebih setengah meter. Oleh PPK 11 Pelaksana  Jalan Nasional Wilayah Wangon – Batas Yogyakarta, lubang yang ambrol itu telah diperbaiki dengan membongkar beton selebar 3×1,5 meter karena kondisinya sudah rapuh.

Ambrolnya beton jembatan diduga karena beban jalan yang semakin bertambah akibat meningkatnya volume dan tonase kendaraan. Selama pekerjaan memperbaiki jalan tersebut, warga sekitar ikut membantu dalam mengatur lalu lintas dengan sistem buka tutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya