SOLOPOS.COM - Siswa kelas III SDN Bongsren sedang mengerjakan soal Ujian Akhir Sekolah, Rabu (15/6/2022). Tampak hanya empat siswa yang mengikuti ujian-Harian Jogja - Ujang Hasanudin

Solopos.com, BANTUL — Tidak semua sekolah negeri mendapat banyak siswa dalam penerimaan peserta didik baru atau PPDB 2022. Ada juga sekolah negeri yang sepi pendaftar atau mendapat sedikit siswa, seperti yang dialami sekolah dasar atau SD negeri di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

SD negeri di Bantul yang sepi pendaftar itu tak lain adalah SD Negeri Bongsaren di Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul. Hingga PPDB 2022 di Bantul ditutup pada Rabu (15/6/2022), SD Negeri Bongsaren hanya mendapatkan delapan siswa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala SD Negeri Bongsren, Jumari, mengatakan dari delapan siswa yang mendaftar itu pun baru enam anak yang menyerahkan berkas pendaftara. “Sementara dua anak lainnya masih belum menyerahkan berkas,” kata Jumari, saat menerima kunjungan anggota Komisi D DPRD Bantul, Rabu (15/6/2022).

Jumari menjelaskan sedikitnya calon siswa yang mendaftar di SDN Bongsren bukan hanya tahun ini, namun sudah berlangsung sejak 2015 lalu. Ia memaparkan sejumlah faktor yang kemungkinan mempengaruhi orang tua calon siswa enggan mendaftarkan anaknya di SD tersebut, di antaranya adalah adanya kasus asusila pada 2015 lalu yang dilakukan salah satu guru.

“Menghilangkan stigma buruk masyarakat terkiat kasus asusila ini yang sangat sulit,” katanya. Selain itu rentang waktu 2015 sampai seterusnya beberapa guru malas-malasan dalam mengajar, terkadang ada yang datang terlambat, terkadang ada yang pulang sebelum waktunya selesai.

Baca juga: Banyak Wali Murid Datangi Posko PPDB Bantul, Ada Masalah Apa?

Namun guru-guru yang malas-malasan dalam mengajar itu diklaimnya sudah pada pensiun. Faktor lainnya yang mempengaruhi kemungkinan adanya sejumlah SD swasta yang cukup favorit di sekitar SD Negeri Bongsren sehingga banyak orang tua yang memilih menyekolahkan anak ke SD swasta. Kemudian lingkungan SDN Bongsren hanya kecil atau sempit dan jauh dari perdukuhan lainnya.

Jumari mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk menarik minat orang tua menyekolahkan anak di SD Negeri Bongsaren Bantul. Salah satunya dengan memberikan bonus Rp100.000 kepada orang tua yang bersedia memasukkan anaknya sekolah tersebut. Namun nyatanya, SD tersebut tetap minim peminat.

Lebih lanjut Jumari mengatakan saat ini total siswa di SDN Bongsren ini mencapai 38 siswa yang terdiri dari siswa kelas I sebanyak 10 anak, kelas II sejumlah empat anak, kelas III sebanyak empat anak, kelas IV sebanyak sembilan anak, kelas V sebanyak lima anak dan kelas VI yang saat ini lulus sebanyak lima anak. Sementara jumlah gurunya delapan orang yang terdiri dari enam orang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan dua lainnya non-PNS.

Artikel ini sudah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sedih! PPDB 2022, SD di Bantul Ini Hanya Dapat 8 Siswa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya