SOLOPOS.COM - Ambulans melintasi Jl. Urip Sumoharjo, Jebres, Solo, Jumat (11/6/2021). Semakin meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kota Solo sejumlah ruang isolasi pada rumah sakit swasta Solo penuh. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — JK, warga Ngemplak, Boyolali, yang merupakan terduga pelaku perkara pengancaman kepada tenaga kesehatan (nakes) RSUD Ngipang Solo sempat tidak mengaku kepada pengemudi ambulans bahwa istrinya meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu bukan kali pertama terjadi bagi para pengemudi ambulans di Soloraya.

Ketua Persatuan Driver Ambulans Soloraya (Pedas), Nanang Khoironi, kepada wartawan di Solo, Selasa (27/7/2021) mengatakan kasus keluarga pasien membohongi pengemudi ambulans bukan kali pertama terjadi di Soloraya.

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Menurutnya, dalam beberapa bulan terakhir tercatat ada 15 kasus warga tidak mengakui terkonfirmasi positif corona. Menurutnya, tidak hanya jenazah Covid-19 namun pasien Covid-19 yang tidak mau mengaku.

“Rata-rata mereka tidak mengakui kalau keluarganya terpapar Covid-19. Mereka khawatir kami tidak mau mengangkut,” papar Nanang.

Baca juga: Kasus Pengancaman Nakes RSUD Ngipang Solo Berlanjut, Polisi Panggil Terduga Pelaku

Ia menegaskan kejujuran merupakan hal penting karena berkaitan dengan prosedur penanganan bahkan dari sebelum sopir ambulans berangkat.

Nanang menjelaskan ketika menjemput pasien Covid-19, sukarelawan akan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. Lalu, setelah selesai, armada dan personel sukarelawan disemprot dengan disinfektan.

“Padahal kami juga punya keluarga dan kami paham resikonya. Jadi informasi status pasien yang akan kami angkut ini sangat penting,” kata Nanang.

Memeriksa Terduga Pelaku

Sementara itu, perkara pengancaman kepada tenaga kesehatan (nakes) RSUD Ngipang beberapa waktu lalu dalam penanganan Satreskrim Polresta Solo. Kepolisian dalam waktu dekat memeriksa terduga pelaku JK warga Ngemplak, Boyolali.

Baca juga: Stok Sempat Menipis, Pemkot Solo Langsung Dikirimi 20.000 Dosis Vaksin Sinovac

Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Djohan Andika, mengatakan kepolisian masih mendalami perkara pengancaman itu. Kepolisian telah memeriksa lima orang saksi terdiri para nakes dan korban pengancaman. Sementara itu, untuk naik ke proses selanjutnya dan menentukan jerat hukum, petugas masih menunggu hasil gelar perkara.

“Para saksi sudah kami periksa untuk kami mintai keterangan. JK kami beri waktu untuk mengurus pemakaman istrinya,” papar dia mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

Menurutnya, setelah proses keseluruhan pemakaman istrinya selesai, JK segera diperiksa petugas. Namun, saat ini petugas menunggu hasil swab PCR terduga pelaku. Jika hasilnya positif secara otomatis pemeriksaan JK tertunda hingga JK dinyatakan negatif Covid-19.

Sebelumnya, Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, menyampaikan ancaman kepada para nakes telah memenuhi unsur pidana. Kepolisian memberikan rasa aman dan nyaman kepada para nakes dan tidak boleh ada gangguan, ancaman, maupun intimidasi.

Baca juga: Begini Cara Gibran Semangati Warga Positif Corona Yang Isolasi di SMPN 8 Solo

“Proses hukum kami terus jalankan. Namun dilihat saat proses berjalan, kebijakannya seperti apa. Penegakan hukum ini untuk melindungi seluruh nakes,” kata Kapolresta.

Menjadi Pembelajaran Warga

Kapolresta menyebut persoalan ini harus menjadi pembelajaran kepada para warga jika ada yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 harus dimakamkan secara prokes. Hal itu demi keselamatan dan kenyamanan bersama-sama.

Kepolisian menerima laporan dari pihak rumah sakit tentang adanya pengancaman kepada tenaga kesehatan pada Kamis (22/7/2021) lalu. Pengancaman itu dilakukan oleh suami yang istrinya meninggal positif Covid-19. Suami menolak istrinya dimakamkan secara prokes.

“Suami diberikan edukasi oleh nakes tapi justru mengancam nakes. Ancaman berupa ancaman kekerasan kepada nakes,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya