SOLOPOS.COM - Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 08 Kenari jakarta, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Dua sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, tidak mendapatkan peserta didik baru sama sekali dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022-2023. Bahkan ada sekitar 328 SD di Gunungkidul yang kerkurangan murid dan tidak bisa memenuhi kuota minimal rombongan belajar sebanyak 20 anak.

Data dari Dinas Pendidikan Gunungkidul menunjukkan 452 SD melaksanakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) online. Jumlah ini merupakan gabungan antara sekolah swasta dan negeri. Penerimaan siswa baru sudah diumumkan pada Kamis (16/6/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Total ada 7.210 siswa yang dinyatakan masuk SD. Meski demikian, tidak semua sekolah bisa memenuhi kuota minimal rombongan belajar 20 peserta didik. Hanya 124 sekolah yang bisa memenuhi rombongan belajar. Adapun 328 sekolah lainnya belum bisa memenuhi kuota seperti yang diharapkan. Bahkan ada dua sekolah yang tidak mendapatkan murid sama sekali.

Sekolah yang menerima murid kurang dari sepuluh ada 137, sedangkan yang menerima di atas sepuluh dan kurang dari 20 terdapat 191.

Baca Juga: Hama Tikus Meresahkan Petani Gunungkidul, Belasan Burung Hantu Dilepas

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Gunungkidul Taufik Aminudin mengatakan ada ratusan sekolah yang kekurangan murid di tahun ajaran baru di tahun ini. Seyogyanya dalam satu kelas diisi 20 murid, tapi pada saat pendaftaran tidak semua sekolah dapat terpenuhi.

Ia mengatakan ada dua sekolah yang tidak mendapatkan murid baru.

“Ini sekolah swasta dan lokasinya ada di Kapanewon Tanjungsari dan Wonosari,” kata Taufik, Rabu (22/6/2022).

Dinas Pendidikan Gunungkidul mewacanakan program regrouping atau penggabungan sekolah agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat dioptimalkan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk sekolah bisa digabung, misalnya dalam kurun waktu tiga tahun secara beruntun, jumlah murid kurang 60 siswa.

Baca Juga: 4 Warga Meninggal karena Leptospirosis, Ini Langkah Pemkab Gunungkidul

Selain itu, di sekitar sekolah tersebut juga ada satuan pendidikan lainnya yang bisa menampung para siswa. Sementara, dua sekolah yang tidak mendapatkan murid di tahun ajaran baru diserahkan ke pemilik yayasan.

“Kami mengurusi sekolah negeri, untuk swasta kami serahkan ke yayasan,” katanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul Winarno sudah memprediksi ada sekolah kekurangan murid. Sebab, daya tampung yang dimiliki lebih banyak dibandingkan dengan lulusan TK.

“Daya tampung hingga 14.500 anak, tapi lulusan TK hanya 7.000-an. Jadi, ada SD yang kekurangan murid,” katanya.

Dinas Pendidikan Gunungkidul sudah menargetkan penggabungan 15 SD. “Sudah diprogramkan, tapi pelaksanaan juga butuh kajian serta sosialisasi ke masyarakat,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul 328 SD di Gunungkidul Kekurangan Murid, 2 SD Tak Dapat Murid Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya