SOLOPOS.COM - SDN 3 Undaan Kidul Kudus rusak parah. (detikcom)

Solopos.com, KUDUS — Bangunan dua lokal di SDN 4 Undaan Kidul, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah rusak parah. Atap bangunan dua lokal atau ruang kelas ambrol sehingga siswa terpaksa belajar tatap muka di ruangan bersekat.

Kondisi bangunan dua ruang kelas dari total lima ruang kelas di sekolah itu rusak. Dua lokal yang rusak biasa digunakan siswa kelas II dan III. Pihak sekolah menyiasati itu dengan menyulap tiga ruang kelas yang masih utuh agar bisa digunakan siswa dari sejumlah kelas untuk belajar bersama. Mereka membuat sekat sebagai pembatas antarkelas sehingga satu ruang untuk dua kelas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Sedih! 27.181 Anak di Wonosobo Tak Sekolah

Seperti dilansir dari detikcom, atap salah satu ruang kelas ambrol sehingga ruangan langsung terpapar sinar matahari. Pintu ruang kelas yang ambrol itu tampak terkunci. Selain itu, bagian eternit ruang kelas maupun selasar sekolah rusak dengan kondisi bolong-bolong.

Kepala SDN 4 Undaan Kidul, Karsono, menceritakan sekolah yang dia pimpin, SDN 4 Undaan Kidul, merupakan penggabungan atau regrouping dua SDN di Desa Undaan Kidul, yakni SDN 3 Undaan Kidul dengan SDN 4 Undaan Kidul. Proses penggabungan pada 2018.

Sayangnya penggabungan sekolah itu bukan membuat performa sekolah menjadi lebih baik. Karsono menyampaikan penggabungan dua sekolah itu malah menyulitkan karena keterbatasan guru yang mengajar di sekolah.

Baca Juga : Ini Penyebab Puluhan Ribu Anak di Wonosobo Tidak Sekolah

“Tahun 2018 ada penggabungan SDN 4 Undaan Kidul dengan SDN 3 Undaan Kidul. Ada suratnya. Setelah itu kami kesulitan terkait pembelajaran karena status guru SD kami hanya satu paket kelas 1-6. Masih ada kekurangan guru kelas 1. Padahal kami melaksanakan pembelajaran di dua sekolah. Jarak antarsekolah jauh, kira-kira 3-4 kilometer,” kata Karsono saat ditemui di lokasi, Kecamatan Undaan, Kudus, Senin (11/10/2021).

Lapor ke Dinas

Karsono menceritakan awal mula dua ruang kelas roboh. Semula ruang kelas 2 SDN 3 Undaan Kidul roboh pada 2019. Pihak sekolah telah melaporkan kepada dinas terkait, tetapi belum ada perbaikan hingga sekarang. Anehnya, Karsono malah diminta diam saja.

“Tahun 2019 ke 2020 itu satu ruang kelas roboh. Itu kelas 2, itu yang pertama. Kami melapor ke dinas. Dulu langsung ditinjau. Kami mendapatkan penjelasan dari dinas, saya disuruh diam saja. Hanya dibersihkan saja,” ungkap Karsono.

Baca Juga : Rektor & Tiga Wakil Tolak Mundur, Mahasiswa UMK Ancam Mogok Kuliah

Satu ruang lagi roboh tahun ini, yakni ruang kelas 3. Dia menyampaikan dinas terkait sudah berjanji segera memperbaiki. Tetapi hingga kini belum ada perbaikan.

“Yang kedua roboh tahun 2021, baru beberapa bulan lalu. Itu kelas 3. Lha saya juga lapor ke sana. Bilang agar dibersihkan saja. Kemungkinan akan mendapatkan rehab. Tetapi muridnya di sini sedikit. Itu istilahnya sia-sia,” jelasnya.

Karsono menyampaikan jumlah siswa di sekolah itu 128 orang. Siswa tetap belajar secara tatap muka menggunakan ruang kelas seadanya saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya