SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

ilustrasi (google img)

GROBOGAN–Minuman keras terus menelan korban. Namun rupanya masih banyak warga yang berani menantang maut dengan tetap mengonsumsinya. Bahkan banyaknya korban yang meninggal karena miras, tampaknya tidak menjadi pelajaran bagi sebagian orang yang nekat tersebut.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Seperti yang dilakukan oleh sejumlah warga di Desa Klambu, Kecamatan Klambu, Grobogan ini. Mereka nekat menggelar pesta miras yang kemudian berakhir tragis. Tiga orang tewas secara beruntun, sedang lima orang lainnya terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, Kamis (29/3/2012) sore, korban tewas adalah  Edy Firmansyah, 23, tewas pada Rabu (28/3/2012) siang disusul, Andy, 26, pada Rabu malam. Sedang Supriyono, 44, meninggal pada Kamis siang.

Ekspedisi Mudik 2024

Korban miras lainnya, lima orang saat ini di rawat di rumah sakit berbeda. Yakni Feri, 25, Busono, 30, Jumadi, 38 dan Rohim, 40, dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Raden Seodjati Purwodadi. Sedang satu korban lagi, Arfan, 19, dirawat di RS Kudus.

Sementara tiga warga lainnya yang ikut pesta miras, yakni Irin, Didit, dan Emon meninggalkan rumah karena takut diperiksa polisi, sehingga belum diketahui kondisinya.

Kejadian tragis ini pun mengejutkan keluarga korban. Salah satu keluarga korban tidak menyangka penyebab kematian para korban akibat menenggak miras yang dibeli dari warung Biyono. “Keluarga kami semula hanya mengira Rohim hanya muntah-muntah biasa. Tapi ternyata itu karena miras,” tutur Taufik salah satu keluarga korban, Rohim.

Keterangan dari Kadus Klambu, Kidul, Subeki, kepada wartawan di rumah sakit, pesta miras dilakukan secara terpisah waktunya. Pertama, pesta miras dilakukan, Minggu (25/3/2012) malam, di rumah Andy. Yakni  Edy, Supriyono, Feri, Busono dan Andy membeli miras secara patungan di warung milik Biyono, warga RT 004/004, Kauman, Klambu.

Semula, kelimanya tidak merasakan hal yang aneh setelah menenggak miras. Baru Rabu (28/3/2012) siang, Edy merasa mual dan pusing kepalanya. Tak lama kemudian Edy meninggal sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit.

Setelah Edy, malam harinya Andy juga mengalami hal yang sama, keluarganya segera melarikannya ke RSD dr Raden Soedjati Purwodadi. Sempat mendapat perawatan dua jam, Andy menyusul Edy meregang nyawa.

Nasib serupa juga dialami Supriyono yang meninggal, Kamis (29/3) siang, setelah sempat mendapat perawatan di RSD dr Raden Soedjati Purwodadi.

Pesta miras lainnya, dilakukan Irin, Didit, Emon, Jumadi dan Rohim, Rabu (28/3). Mereka juga membeli miras di warung milik Biyono. Jumadi dan Rohim saat ini masih dirawat di rumah sakit. Sedang Irin, Didit dan Emon menghilang dan belum diketahui kondisinya.

Sedang menurut salah seorang petugas medis di RSD Purwodadi, Fikri, saat datang korban mengaku dadanya panas dan kepalanya pusing. Saat ini kelima orang masih mendapat perawatan intensif.

Terpisah Kapolsek Klambu AKP Hadi Sudibyo mewakili Kapolres Grobogan AKBP Y Ragil Heru S SIK mengatakan, sampai saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi masih memburuh pemilik warung yang kabur.

“Pemilik warung miras kabur sebelum polisi sempat meminta keterangan,” ujar Kapolsek singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya