SOLOPOS.COM - Petugas Satreskrim Polres Sleman melakukan olah TKP di rumah tersangka peracik miras di Jalan Adisutjipto, Dusun Ambarukmo RT10/RW 04 Caturtunggal, Depok, Sleman, Minggu (7/2/2016). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Miras oplosan maut membuat Sasongko jadi buah bibir. Tetangganya menuturkan hidupnya yang tak punya pekerjaan tetap dan mengandalkan miras.

Solopos.com, SLEMAN — Sasongko, warga Blok 3 RT9/RW03 Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman, kini menjadi perhatian publik setelah ditangkap Satreskrim Polres Sleman. Dia diduga sebagai peracik miras yang menewaskan puluhan orang, termasuk di antaranya para mahasiswa dari luar Jawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penggeledahan polisi di rumah Sasongko, Minggu (7/2/2016) petang, membuat warga sekitar kembali membicarakan peracik miras oplosan itu. Dekat garis polisi depan rumah Sasongko, sejumlah warga masih berdiri dan bersahutan mengobral data sepak terjang laki-laki berambut gondrong itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Sasongko dikenal sejak kecil tinggal di Blok 3 RT9/RW03 Ambarukmo. Dia sebenarnya lahir dari keturunan orang yang berkecukupan dan memiliki beberapa kamar kos yang disewakan. Namun saat usianya memasuki 45 tahun, kini tak punya pekerjaan tetap. Setiap hari hanya tinggal di rumah.

Sudah menjadi rahasia umum bagi warga sekitar, Sasongko berjualan miras dengan meracik sendiri. Tapi tak ada yang mengetahui bagaimana dia meracik. Pria dua anak itu melakukan aksinya sejak 2006.

Berkali-kali warga berusaha mengingatkan agar menghentikan bisnis mirasnya, tetapi Sasongko menolak dengan cara halus karena tak ada pilihan lain. Salah seorang yang kerap mengingatkan adalah Deni Purnama. Entah berapa kali Deni menyampaikan kepada Sasongko agar berhenti berjualan miras.

“Tetapi setiap kali diingatkan, dia jawabnya ‘ya nanti’, sambil senyum dan garuk-garuk kepala,” ucap Deni saat berbincang dengan Harian Jogja, Minggu (7/2/2016) petang.

Tak seburuk penampilannya yang tinggi besar berambut gondrong dan peminum sekaligus peracik miras. Namun Sasongko dikenal memiliki sopan santun dan jiwa sosial di kalangan warga. Deni yang mengenalnya sejak kecil, tak pernah melihatnya terlibat pertengkaran atau tindak kriminal.

Ia juga dikenal aktif mengikuti kegiatan kampung seperti kerja bakti. “Bodinya seperti preman, tapi dia tidak pernah bertengkar, dua kali kakinya mau patah itu karena kecelakaan,” timpal Deni lagi. Baca juga: Ternyata, Racikan Sasongko Sudah Pernah Tewaskan Peminumnya pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya