SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu)

Miras oplosan bernama “sari vodka” racikan Sasongko diduga telah membuat belasan nyawa melayang.

Solopos.com, SLEMAN — Minuman keras (miras) oplosan racikan Sasongko, 42, warga Dusun Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman, telah menewaskan belasan orang dan membuat puluhan lainnya masuk rumah sakit. Padahal, Sasongko mengaku telah menjual miras sejak setahun lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sasongko tak mengira, jika miras hasil racikan tangannya itu menewaskan belasan orang. Ia mengklaim ikut meminum miras tersebut namun tidak merasakan gejala seperti para korban. Selama setahun berjualan miras, kata dia, tidak pernah mengalami masalah serupa. “Baru kali ini, saya juga ikut minum tidak apa-apa,” ujarnya santai.

Adapun racikan Sasongko untuk satu resep sari vodka, ia mengoplos etanol berkadar 95% sebanyak 1,5 liter dicampur air mineral 8,5 liter kemudian ditambah sari manis 1,5 sendok, sitrun satu sendok, dan satu sendok rasa buah salak atau jeruk. Satu resep menghasilkan 10 liter itu lalu dikemas menjadi 30 plastik.

Setiap plastik dijual Rp25.000 dan Sasongko bisa meraup keuntungan Rp700.000 untuk satu resep jika seluruhnya terjual. Pasalnya, modal yang ia keluarkan untuk membeli bahan satu resep hanya Rp50.000. “Beli bahan di Ngampilan [Kota Jogja], satu kali racik sekitar Rp50.000. Setiap satu liter bisa jadi tiga plastik,” urai dia.

Selain sari vodka, Sasongko juga melayani miras oplosan dengan sebutan arak yang dikemas dalam botol air mineral. Menurut dia, arak harganya lebih murah dari sari vodka, yaitu Rp15.000 perbotol karena bahannya lebih sedikit dan lebih banyak air serta perasa. “Kalau arak ini langsung minum, tapi sari vodka bisa dioplos lagi sama pembeli,” ujarnya. Baca juga: Miras Oplosan Bunuh Belasan Orang di Jogja-Sleman, Mayoritas Mahasiswa.

Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Sepuh Siregar menjelaskan, hasil penggerebekan di rumah tersangka pihaknya mengamankan 30 botol dan 20 plastik miras oplosan siap jual. Kemudian peralatan mengoplos seperti dua buah teko, satu torong, galon air serta bahan mengoplos mulai dari sisa etanol, air mineral, sitrun, sari manis dan perasa buah salak dan jeruk.

“Tersangka meracik di rumahnya terakhir Selasa [2/2/2016] lalu dijual. Para korban ada 13 yang MD [meninggal dunia] hari Kamis [4/2/2016] dan Jumat [5/2/2016], puluhan dirawat di rumah sakit baik di Sleman dan Kota, mereka beli di tersangka,” tegasnya di Mapolres, Jumat (5/2/2016) sore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya