SOLOPOS.COM - Ilustrasi Minyakita. (Dok Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG – Minyak goreng subsidi dengan merek Minyakita mulai langka atau sulit ditemui di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Kelangkaan Minyakita itupun dibenarkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Arief Sambodo.

Menurut Arief, kelangkaan itu disebabkan adanya ketimpangan antara produksi dan permintaan di pasar, sehingga produsen tak sanggup memenuhi kebutuhan pasar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Enggak cuma Jateng saja, tapi semua daerah di Indonesia [Minyakita langka]. Dari Kemendag sudah memberi arahan kalau masyarakat yang mengalami kelangkaan Minyakita sebaiknya beralih memakai minyak curah,” ujar Arief, Jumat (3/2/2023).

Arief mengaku berdasarkan pantauan Disperindag Jateng hampir seluruh pasar tradisional di Jateng mengalami kekosongan stok Minyakita. Sementara untuk stok minyak curah masih tersedia dengan jumlah melimpah.

Terkait kelangkaan Minyakita itu, Arief pun mengaku Disperindag Jateng tak bisa berbuat apa-apa. Hal itu dikarenakan Disperindag Jateng tidak berwenang menangani distribusi Minyakita.

“Aturannya dari Kemendag saat ini, Domestic Market Obligation (DMO) batasan untuk produksi minyak goreng dinaikkan. Maka dari itu, kita tidak bisa berbuat apa-apa, ditambah produsen Minyakita di Jawa Tengah hanya satu yaitu PT Best, yang lain sifatnya cuma distributor,” ungkap Arief.

Terpisah, Kasubdit Indaksi Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto, menyatakan kekosongan stok Minyakita tercatat di Semarang terjadi di sejumlah pasar tradisional antara lain Pasar Peterongan, Pasar Kedungmundu, Pasar Karangayu dan Pasar Johar. Demikian halnya di seluruh pasar tradisional Kabupaten Pati, Demak dan Jepara, juga mengalami kelangkaan Minyakita.

“Pengecekan intensif kita lakukan di Semarang. Di pasar-pasar besar Kota Semarang terjadi kekosongan barang untuk Minyakita. Sementara minyak jenis lain masih ada stoknya. Kami juga dapat laporan di Jepara, Demak dan Pati malah tidak mendapat kiriman sama sekali untuk minyak goreng merek Minyakita,” ungkapnya.

Namun faktanya, menurut Rosyid, personel Ditreskrimsus menemukan bahwa PT Best yang beroperasi di Semarang masih memproduksi Minyakita mencapai 1.300 ton setiap bulannya.

“Jadi sebenarnya barangnya itu ada. Hanya kondisi di pasar tradisional, stok Minyakita memang kosong untuk di seluruh Semarang. Untuk ritel modern ada stok Minyakita tapi dijual terbatas. Konsumen hanya boleh beli maksimal 2 liter. Ada kemungkinan produksi Minyakita tidak sebanding suplai dan demand,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya