SOLOPOS.COM - Suasana deretan kios di Pasar Srago, Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah sepi, Rabu (19/1/2022). Harga minyak goreng di pasar tradisional hingga kini masih stabil mahal. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Harga minyak goreng di pasar tradisional hingga kini belum menerapkan Rp14.000 per liter. Pemkab Klaten menunggu kebijakan pemerintah pusat ihwal penerapan minyak goreng satu harga di pasar tradisional.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, Mursidi, mengatakan dari hasil pengecekan yang dilakukan DKUKMP, Jumat (28/1/2022), harga minyak goreng kemasan di pasar masih Rp19.000-Rp20.000 per liter. Hal itu menyusul harga kulakan minyak goreng juga masih mahal.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selain ke pedagang pasar tradisional, petugas mendatangi distributor dan saat ini distributor belum mendapatkan pasokan minyak goreng bersubsidi. “Di distributor belum ada barangnya yang minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter. Kami justru mendapati jika minyak goreng di distributor banyak yang sudah diambil tetapi belum dibayar,” kata Mursidi saat dihubungi Jumat.

Baca Juga: Minyak Goreng Satu Harga Rp14.000, Warga Klaten Jangan Panic Buying

Alhasil, minyak goreng seharga Rp14.000 per liter belum bisa diterapkan di pasar tradisional. Sementara itu, minyak goreng seharga Rp14.000 per liter baru bisa dibeli warga Klaten di toko modern seperti Alfamart dan Indomaret. Selain itu, ada dua toserba yang menjual minyak goreng Rp14.000 per liter yakni Samilaris dan Laris.

Hanya, Mursidi membenarkan minyak goreng satu harga yang dijual di toko modern berjejaring cepat habis meski sudah ada penerapan pembatasan pembelian. Pasalnya, distribusi minyak goreng yang diterima di masing-masing gerai toko modern terbatas.

Disinggung kemungkinan menggelar operasi pasar di pasar tradisional, Mursidi menjelaskan Pemkab masih menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait pemberlakuan penjualan minyak goreng bersubsidi seharga Rp14.000 per liter terutama di pasar tradisional.

Baca Juga: Warga Klaten Datangi Toko Modern Berburu Minyak Goreng Rp14.000/Liter

Sebelumnya, sejumlah pedagang pasar tradisional mengaku hingga kini minyak goreng di pasar belum bisa menerapkan harga Rp14.000 per liter. Rata-rata, minyak goreng kemasan dijual seharga Rp19.000-Rp20.000 per liter di pasar tradisional.

Masih tingginya harga minyak goreng di pasar tradisional menyusul harga kulakan masih tinggi berada pada kisaran Rp18.000 per liter. Salah satu pedagang Pasar Cokro Kembang, Kecamatan Tulung, Marmi, 65, mengatakan masih mahalnya harga minyak goreng menyusul harga kulakan sudah tinggi. Jika pedagang pasar tradisional dipaksa menjual minyak tanpa gelontoran minyak goreng bersubsidi, mereka bakal merugi.

Marmi menuturkan sejak ada minyak goreng bersubsidi Rp14.000 per liter yang bisa dibeli di toko modern sepekan terakhir, minyak goreng yang dia jual tak laku. Biasanya, Marmi bisa menjual 12 kemasan minyak goreng.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Klaten Masih Rp21.000 per Liter, Pedagang Pusing

Justru, para pedagang kerap menerima protes dari pembeli lantaran menyangka harga minyak goreng di pasar tradisional juga sudah diberlakukan Rp14.000 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya