Solopos.com, BOYOLALI – Polres Boyolali belum menemukan penyimpangan aksi masyarakat terkait minyak goreng seperti penimbunan atau alih wadah dari minyak goreng curah ke minyak goreng kemasan.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, setelah acara silaturahmi Polres Boyolali dengan Forum Komunikasi Wartawan Boyolali (FKWB) pada Kamis (24/3/2022) di Mapolres Boyolali.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Informasi tentang kelangkaan minyak goreng curah akan kami tindak lanjuti untuk kami cek langsung ke lapangan,” ungkap Asep kepada wartawan.
Baca juga: Alamak! Minyak Goreng Curah di Boyolali Langka dan Mahal
Lebih lanjut, Asep mengungkapkan Satgas Pangan Polres Boyolali akan terus bekerja untuk mengecek ketersediaan minyak goreng di lapangan. Polres Boyolali memiliki Satgas Pangan yang terdiri dari satuan intelijen dan keamanan (Sat Intelkam) dan juga Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim).
Terkait minyak goreng curah yang langka di pasaran menjelang Ramadan, Asep mengatakan Polres Boyolali akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Boyolali untuk menentukan langkah ke depan.
“Kami akan siap mendampingi Disperindag Boyolali. Polres Boyolali siap mengawal distribusi dan ketersediaan minyak. Kami juga mengantisipasi segala bentuk penyimpangan,” kata dia.
Baca juga: Baznas Boyolali Borong Wortel Petani Selo dan Bagikan Gratis ke Warga
Sementara itu, kelangkaan stok minyak goreng curah di Pasar Boyolali terjadi pada Rabu (23/3/2022). Salah satu pedagang minyak goreng curah, Heni Nilasari, 44, mengatakan stok minyak goreng curah dari distributor kosong.
Barang Susah Didapat
Heni juga menjual minyak goreng curah dengan harga Rp20.000 per kilogram lebih dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp15.500 per kilogram. Hal tersebut karena harga dari distributor juga sudah tinggi.
“Dari distributor minyak goreng curahnya kosong, minyak goreng curah seperti hilang ya. Untuk HET kami tahu yang ditetapkan pemerintah, tapi bagaimana lagi barangnya memang susah didapat,” kata dia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun Tapi Boyolali Masih PPKM Level 3, Mengapa?
Heni berharap pemerintah dapat menyelesaikan kasus kelangkaan minyak goreng curah di pasaran. Ia menyarankan pemerintah untuk langsung mengintervensi pabrik minyak dibanding mengintervensi distributor minyak.
“Jadi pemerintah mending membuat minyak khusus untuk subsidi masyarakat. Jadi tidak menghilangkan minyak-minyak lain seperti ini. Tapi kalau memang seperti ini lagi, minyak goreng curah bakal hilang,” kata dia.