SOLOPOS.COM - Wakapolres Karanganyar, Kompol Purbo Adjar Waskito, mengecek ketersedian minyak goreng kemasan di PT Vinoli Karanganyar pada Jumat (25/3/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Minyak goreng curah di Kabupaten Karanganyar mulai mengalami kelangkaan di pasaran. Harga minyak goreng ini menembus Rp22.000 per liter atau jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp14.000 per liternya.

Kelangkaan minyak goreng curah tersebut ditemukan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Karanganyar saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) pada Jumat (25/3/2022). Sidak dipimpin Wakapolres Karanganyar, Kompol Purbo Adjar Waskito, didampingi Kasatreskrim Kresnawan Hussein.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sasaran sidak adalah PT Vinoli di Tegalgede, Pasar Jungke, dan Mitra Swalayan. PT Vinoli selaku distributor atau penyalur minyak goreng menjadi sasaran pertama sidak. Di lokasi tersebut, Wakapolres mengecek ketersediaan minyak goreng baik kemasan maupun curah. Untuk ketersedian minyak goreng kemasan berlimpah. Sementara minyak goreng curah mengalami kekosongan.

Baca Juga: Langka, Warga Madiun Rela Antre Berjam-Jam untuk Minyak Goreng Curah

Ekspedisi Mudik 2024

Kekosongan minyak goreng curah ini terlihat dari tumpukan jeriken kosong di gudang. PT Vinoli menjadi salah satu penyalur minyak goreng curah terbesar di Kabupaten Karanganyar.

Kepala Produksi Distributor Minyak PT Vinoli Karanganyar, Mulyadi, mengatakan kekosongan minyak goreng curah sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Akibatnya pengiriman minyak goreng curah ke pedagang di Karanganyar terhenti.

“Sudah delapan harian ini untuk curah kosong. Dari produsennya di Semarang memang kosong,” kata dia.

Padahal biasanya mereka bisa mendapatkan kuota minyak goreng curah hingga 30 ton per hari. Namun pasokan minyak goreng curah dari produsen kosong yang membuat PT Vinoli kelimpungan. “Kami hanya menyalurkan minyak goreng kemasan. Untuk curah kosong dan tidak tahu sampai kapan,” tuturnya.

Baca Juga: Sebut Minyak Goreng Curah Tak Langka, Disdag Solo: Belilah Secukupnya!

Stok Lama

Pihaknya berharap aparat kepolisian bisa mengatasi persoalan tersebut. Apalagi saat ini menjelang Ramadan dan Lebaran, ketersediaan minyak goreng sangat dibutuhkan masyarakat.

Kelangkaan minyak goreng curah juga diungkapkan Lurah Pasar Jungke, Sri Hartoyo. Dia mengungkapkan minyak goreng curah mulai kosong sejak tiga hari terakhir. Kalaupun ada, pedagang hanya menghabiskan stok lama.

“Pedagang semua mengeluhkan minyak curah kosong. Kalau ada harganya juga Rp20.000 per liter. Saya malah mendengar di Pasar Nglano harganya Rp23.000 per liter,” tuturnya.

Pihaknya tidak mengetahui kenapa minyak goreng curah langka. Dimungkinkan kelangkaan terjadi sejak harga minyak kemasan menjadi mahal, yakni Rp25.000 per liter. Akibatnya, banyak warga beramai-ramai beralih membeli minyak goreng curah karenanya HET-nyaRp14.000 per liter. Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga minyak goreng kemasan.

Baca Juga: KPPU Periksa Distributor Minyak Goreng Nakal di Sleman, Begini Modusnya

“Orang-orang beralih ke curah, sehingga barangnya langka,” katanya.

Wakapolres Karanganyar Kompol Purbo Adjar Waskito mengatakan temuan dalam sidak ini akan dijadikan catatan dan dikoordinasikan kepada tim satgas pangan tingkat Provinsi Jawa Tengah.

“Hari ini kami melakukan pengecekan untuk ketersedian minyak kemasan sangat berlimpah. Untuk minyak goreng curah mulai terbatas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya