SOLOPOS.COM - Produk daun sirsak karya Kelompok Wanita Tani "Mekar Sari" (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

Produk minuman daun sirsak karya Kelompok Wanita Tani “Mekarsari” (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

Pohon Sirsak banyak terdapat di Pegunungan Menoreh. Selama ini, masyarakat hanya memanfaatkan buahnya, untuk dimakan. Sekelompok ibu rumah tangga melakukan usaha memanfaatkan bagian lain dari pohon sirsak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pohon buah sirsak tumbuh secara liar di kawasan hutan di Pegunungan Menoreh. Jarang ada orang yang mengakui telah menanamnya, namun pohon ini banyak terdapat di lahan milik warga di wilayah Samigaluh. Warga dengan bebas bisa memanfaatkan pohon tersebut, dengan mengambil buahnya untuk dimakan.

Dua bulan terakhir, kaum perempuan Dusun Pengos A Desa Gerbosari Samigaluh, Kulonprogo punya cara lain memanfaatkan pohon sirsak. Bukan buah yang mereka ambil, tetapi daun pohon tersebut. “Daun ini kami olah menjadi bahan minuman,” ungkap Ketua Kelompok Wanita Tani ‘Mekar Sari’ Dusun Pengos A, Eni Purwati, kepada Harian Jogja baru-baru ini.

Kegiatan usaha ini dilakukan setelah kelompok itu mendapatkan bimbingan dari mahasiswa KKN dari sebuah universitas di DIY. Para perempuan anggota kelompok itu diajari cara membuat minuman seduh berbahan daun sirsak. Kegiatan ini melibatkan anggota kelompok untuk mengumpulkan daun sirsak di lingkungan rumah masing-masing.

Daun sirsak yang masih ada dari pohon, dipetik, kemudian di kumpulkan di kelompok. Untuk proses pembuatan minuman seduh, ada lima orang yang terlibat. Mereka bekerja bersama, mulai dari menjemur daun selama tujuh hari hingga kering. “Penjemuran daun butuh waktu lama untuk mendapatkan daun berwarna cokelat, sehingga nantinya minuman menjadi berwarna cokelat,” tuturnya.

Daun kering tersebut digiling hingga menghasilkan serbuk. Mesin penggiling ini didapatkan dari bantuan program KKN tersebut. Serbuk daun itu dibungkus dalam kantong kertas khusus untuk minuman seduh. Hasilnya, seperti teh kantong. Satu kantong berisi lima gram serbuk daun.

Untuk menikmati minuman serbuk daun sirsak, bisa dilakukan seperti membuat teh celup. Satu kantong minuman diseduh dengan air mendidih satu gelas sedang dan ditambah gula. Menurut dia, minum daun sirsat seduh berguna untuk kesehatan. Eni menuturkan, berdasarkan penelitian, daun sirsak bisa membunuh sel kanker, mengobati reumatik, encok, ginjal, eksim, liver dan lainnya.

Ia menjelaskan, kelompok itu ingin lanjutkan usaha produksi minuman instan tersebut, untuk memberikan penghasilan kepada para perempuan yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga di wilayah tersebut. “Apalagi, daun sirsak mudah didapat di sini,” katanya.

Saat ini, mereka masih mempersiapkan diri untuk bisa memproduksi rutin dan bisa dijual di pasar. Salah satunya yakni memproses pembuatan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Dengan izin tersebut, mereka akan bisa menjual produk mereka ke pasaran luas, seperti memasok ke toko dan supermarket.

Bahan minuman tersebut akan dijual dengan kemasan berisi lima kantong seharga Rp4.000 dan 25 kantong seharga Rp20.000.

Salah satu warga, Partoyo mengaku suka dengan minuman baru ini, karena selain rasanya yang seperti teh, juga memiliki khasiat yang baik untuk tubuh. “Rasanya nikmat kalau pekat,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya