SOLOPOS.COM - Mantan Kabareskrim Polri periode 2008-2009, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji menyarankan Menkopolhukam Mahfud Md. turun tangan menangani konflik terbuka antara dua jenderal, masing-masing Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto dan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Menurut Susno, dugaan keterlibatan Agus Andrianto dalam tambang ilegal di Kalimantan Timur seperti disebut Ismail Bolong tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pasalnya tambang ilegal adalah permasalahan besar yang terjadi di banyak tempat di Tanah Air yang hingga kini belum terselesaikan.

Susno menyatakan, jika pemerintah serius kasus Ismail Bolong ini bisa ditangani hanya dalam tiga hari.

Baca Juga: Ferdy Sambo Menyesal Banyak Polisi Jadi Korban Kebohongannya

“Kasus ini sebenarnya sederhana kok, tiga hari selesai kalau mau. Tapi memang butuh political will dari Presiden melalui Pak Mahfud. Kenapa dikit-dikit Presiden? Ya memang atasan Kapolri siapa kalau bukan Presiden? Makanya saya berharap Pak Mahfud Md. sebagai perwakilan Presiden turun seperti saat beliau mengawal kasus Sambo dulu. Apalagi ini kasus tambang ilegal yang merupakan masalah besar,” ujar Susno dalam sebuah wawancara yang diunggah kanal Youtube Hersubeno Point.

Meskipun Ferdy Sambo saat ini berstatus terdakwa pembunuhan, pemeriksaan yang dilakukannya terhadap Agus Andrianto dan mantan polisi Ismail Bolong pada April 2022 lalu sah secara hukum.

Baca Juga: Dibidik Ferdy Sambo, Kabareskrim: Saya Serahkan kepada Allah SWT

Artinya, hasil pemeriksaan terhadap Agus Andrianto dan Ismail Bolong seharusnya ditindaklanjuti oleh atasan Sambo yakni Kapolri.

“Dan katanya kan Pak Mahfud ini atasannya Kapolri, di bawah kendalinya sebagai Menkopolhukam. Seharusnya laporan Sambo ini tidak boleh diabaikan. Saat memeriksa dia sah sebagai Kadiv Propam, hasil pemeriksaannya itu sah secara hukum. Saat itu dia pejabat resmi dan produknya itu resmi,” katanya.

Baca Juga: Sambo: Percuma Saya Jenderal Bintang Dua tapi Tak Bisa Jaga Istri

Mantan jenderal bintang tiga Polri ini merasa sedih karena citra almamaternya kini terpuruk karena penyimpangan sejumlah petingginya.

Karenanya, ia berharap semua yang berbuat culas harus ditindak tegas tanpa pandang bulu.

“Jangan hanya Sambo dan Teddy Minahasa, semua yang terlibat harus diungkap. Termasuk kasus tambang ilegal ini, semuanya harus ditindak tegas. Kalau dulu saya bilang kasus Sambo itu harusnya sepekan selesai, kalau Pak Agus ini harusnya tiga hari selesai,” katanya.

Menghilang

Sebelumnya diberitakan, Aiptu (Purn) Ismail Bolong menghilang bak ditelan bumi setelah klarifikasinya soal Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto muncul ke publik, beberapa hari lalu.

Keberadaan purnawirawan Polri yang sebelumnya mengaku menyetor uang senilai Rp6 miliar dari tambang ilegal untuk Kabareskrim itu tak diketahui.

Ismail Bolong seharusnya diperiksa Bareskrim Polri terkait kasus setoran uang tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Baca Juga: Ferdy Sambo: Kabareskrim Sudah Diperiksa dan Dilaporkan Terlibat Tambang Ilegal

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter), Brigjen Pol Pipit Rismanto mengatakan Ismail Bolong tak diketahui keberadaannya seusai video pengakuannya viral di media sosial.

“Iya kan sejak viral video itu beliau tidak diketahui keberadaannya,” ujar Pipit kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).

Pipit mengatakan pihaknya telah mendatangi rumah dari Ismail Bolong tetapi yang bersangkutan tidak ditemukan.

Ketua RT setempat juga mengaku tidak tahu keberadaan Ismail Bolong.

Baca Juga: Gibran Cuit Tambang Ilegal Ngeri, Menteri ESDM Langsung Kirim Tim ke Klaten

“Ya yang jelas mereka di rumahnya tidak berada di tempat, tapi kita sudah bertanya-tanya kepada RT-nya, kepada lainnya,” ucapnya.



Jika tidak kooperatif, Ismail Bolong bakal dimasukkan dalam daftar buronan Polri.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Ismail Bolong Raib Bak Ditelan Bumi, Begini Kata Polri”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya