SOLOPOS.COM - Salah seorang pendiri Pasoepati, Mayor Haristanto, berniat menyumbangkan syalnya untuk dilelang untuk didonasikan kepada korban bencana alam. (istimewa)

Solopos.com, SOLO—Konflik antara DPP Pasoepati dengan Menteri Keuangan (Menkeu) mereka, Milia Jatmiati, diharapkan menjadi momentum untuk membenahi organisasi secara menyeluruh. Kedua pihak diminta menahan diri untuk tidak saling menjatuhkan demi menjaga marwah Pasoepati. DPP perlu fokus menyelesaikan akar permasalahan agar konflik tidak berlarut-larut.

Hal itu disampaikan salah satu pendiri Pasoepati, Mayor Haristanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (9/9/2021). Mayor menyayangkan problem internal organisasi sampai menjadi pembahasan publik.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Menurut Mayor, polemik saat ini dapat kontraproduktif dengan kinerja organisasi apabila tak segera diakhiri. “Saatnya semua cooling down. Tidak elok udreg masalah internal di area publik,” ujar Mayor.

Baca Juga: Keren! Siswa SMP Muhammadiyah PK Solo Rebut Emas di Ajang E-Karate Internasional

Sebagai informasi, polemik bermula saat Menkeu Milia Jatmiati menuding Presiden Pasoepati, Maryadi Gondrong, dan Wakil Presiden, Agus Ismiyadi, tidak becus menjalankan organisasi. Lia, sapaan akrabnya, menilai Gondrong-Agus tak menjalankan program seperti dalam janji kampanye.

Lia juga merasa dilecehkan saat menyampaikan laporan keuangan organisasi sehingga memilih mundur dari jabatannya. Di sisi lain, DPP Pasoepati menuding Menkeu tidak transparan dalam mengelola keuangan Pasoepati.  DPP menegaskan Menkeu Lia tidak mundur, melainkan dinonaktifkan karena kinerjanya yang kurang baik.

Mayor meminta jajaran pengurus DPP saling introspeksi diri untuk pembenahan organisasi. Menurut dia, setiap pihak perlu bercermin diri untuk membawa Pasoepati ke arah yang positif.  “Ini momentum untuk saling berkaca,” ujarnya.

Baca Juga: Besok Drawing Liga 2, Persis Solo Tak Pilih-Pilih Lawan

Sementara itu Presiden Pasoepati, Maryadi Gondrong, mengaku mendapat dukungan moral dari sejumlah sesepuh organisasi untuk membenahi Pasoepati. “Ada bunda Kris Pujiatni, Pak Mayor, Mas Bimo [Putranto], sampai Profesor Puji [Pujiono Suwadi] ikut memberi masukan dan perhatian. Saya berterima kasih,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya