SOLOPOS.COM - Produk UMKM Wonogiri dipasarkan di Indomaret Wonokarto, Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri depan RSUD Wonogiri, Kamis (28/10/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menjalin kerja sama dengan Indomaret terkait pemasaran produk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Seluruh outlet Indomaret di Kabupaten Wonogiri wajib menyediakan 30 persen ruang untuk memasarkan produk UMKM. Kerja sama ini mulai terealisasi September lalu.

Hal itu disampaikan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, di acara pembukaan atau kick off Program Aku Saudagar Muda (ASM) 2021 BNI di pendapa rumah dinasnya kompleks Sekretariat Daerah (Setda), Kamis (28/10/2021). Dia mengatakan Kabupaten Wonogiri memiliki potensi ekonomi besar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mencatat, hingga 2020 lalu terdapat 38.311 usaha mikro, 603 usaha kecil, dan puluhan usaha berskala menengah dan besar di Kabupaten Wonogiri. Sayangnya, mayoritas usaha mikro dan kecil masih menerapkan pemasaran konvensional dan minim mendapat sentuhan teknologi.

Baca Juga: Mahasiswa UNS Dorong Desa Purworejo Sragen Jadi Sentra Kambing Perah

Menurut Bupati, hal tersebut menjadi tantangan yang harus dijawab. Terlebih, setelah terbit UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja), pemerintah daerah tak lagi bisa membatasi berdirinya minimarket/toko moderen. Sebelumnya, Pemkab membatasi berdirinyatoko moderen agar UMKM dapat mengakselerasi usaha lebih luas di daerah.

Bahkan, saat itu Pemkab Wonogiri tak mengizinkan perpanjangan izin usaha toko modern. Toko modern yang tetap beroperasi meski izin usahanya sudah habis ditertibkan.

“Setelah UU Cipta Kerja diberlakukan saya langsung menerima 24 surat permohonan persetujuan tata ruang pendirian Indomaret dan 21 surat permohonan yang sama untuk pendirian Alfamart,” ucap lelaki yang akrab disapa Jekek itu.

Baca Juga: Menabung di Tabungan Bersama Boyolali, Berhadiah Ayla

Lantaran tak lagi bisa membatasi berdirinya minimarket, lanjut dia, Pemkab membuat kebijakan untuk mengoptimalkan pemasaran produk UMKM. Hal itu supaya UMKM tetap bisa bersaing. Pemkab memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan Indomaret.

Minimarket tersebut wajib melaksanakan kegiatan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat sesuai ketentuan. Selain itu, minimarket wajib membuka 30 persen ruang untuk memasarkan produk UMKM berasal dari Kabupaten Wonogiri.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, menyampaikan persiapan realisasi kerja sama tersebut dimulai April lalu. Selanjutnya minimarket mulai memasarkan produk UMKM pada pertengahan September. Saat ini kerja sama resmi baru dijalin dengan Indomaret.

Baca Juga: Pererat Kerukunan, Moderasi Beragama Harus Diperkuat

Sudah ada produk dari 15 UMKM di Wonogiri yang kini sudah dijual di Indomaret. Pemkab sedang menyiapkan kerja sama dengan Alfamart. Meski belum ada kerja sama resmi, tetapi Alfamart sudah ada yang turut memasarkan produk UMKM meski belum semua Alfarmart melakukannya.

“Minimarket meminta produk yang dipasarkan di outlet dikurasi terlebih dahulu. Ini sebagai filter untuk menentukan kelayakan produk UMKM. Minimarket meminta minimal produk ada izin PIRT-nya [produk industri rumah tangga]. Prinsipnya minimarket tidak membatasi jenis produk yang bisa dipasarkan. Hanya, saat ini produk UMKM yang sudah dipasarkan baru produk konsumsi,” ujar Wahyu.

 

Penjualan Tinggi

Pantauan Solopos.com di Indomaret Wonokarto, Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri, depan RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, ada tempat khusus produk UMKM Wonogiri. Lokasinya paling depan di salah satu deret rak.

Baca Juga: Wonogiri Usulkan Kuota Gas Melon 2022 Naik 6 Persen

Bagian atas terdapat plakat berisi informasi bahwa produk di rak itu merupakan produk UMKM Wonogiri. Produk yang dijual seperti berbagai keripik, kopi, kecap, mi ayam instan, dan lainnya. Harga produk Rp6.000-an/buah hingga Rp20.000-an/buah.

Asisten Kepala Toko Indomaret Wonokarto, Meisa, menginformasikan minimarket tempatnya bekerja mulai menjual produk UMKM sejak September lalu. Dia menyebut penjualan produk UMKM cukup tinggi.

Lebih kurang sebulan dipasarkan 40 persen produk terjual. Bahkan, produk mi ayam instan sudah habis. Awalnya produk yang dijual mencapai puluhan buah.

“Pemasaran produk UMKM di outlet kami akan terus dilakukan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya