SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo–Minat dosen di bidang pengabdian masyarakat masih rendah jika dibanding minat dosen meneliti. Terbukti, jumlah dosen peserta kompetisi dana pengabdian dari Dikti jauh lebih rendah dari minat dosen memerebutkan dana penelitian.

Anggota tim monitoring kegiatan pengabdian dosen pada masyarakat dengan dana hibah Dikti, Prof Dr Okid Parama Astirin MS, menyebutkan rendahnya animo dosen mengabdi karena tantangan yang lebih banyak. Penelitian cukup di laboratorium atau pengamatan masyarakat, sedang pengabdian terjun langsung ke lapangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pengabdian pada masyarakat juga membutuhkan lebih banyak pemikiran solutif atas problematika yang dihadapi. Jadi tidak banyak dosen yang berminat,” ujarnya saat ditemui Espos di Laboratorium Pusat MIPA UNS, Senin (27/9).

Pendapat berbeda disampaikan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UNS, Prof Dr Sunardi MS. Dia mengatakan sedikitnya jumlah program pengabdian pada masyarakat oleh dosen karena sumber dananya yang juga relatif terbatas jika dibandingkan ketersediaan dana guna kegiatan penelitian.

Sumber dana program pengabdian dosen disebutkan hanya berasal dari Kementerian Pendidikan Nasional. Hal itu berbeda dengan sumber dana penelitian yang bisa dari sumber lain, salah satunya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

“Sehingga jumlah kegiatan pengabdian masyarakat lebih kecil dari penelitian. Di UNS misalnya, tahun 2010 ada sekira 600 judul penelitian dan hanya 100 buah proposal pengabdian pada masyarakat,” jelasnya dihubungi secara terpisah.

ewt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya