SOLOPOS.COM - Salah satu pamflet investasi Paytren Ustaz Yusuf Mansur (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan tenaga kerja wanita (TKW), Miaristi, mengklaim masih banyak rekannya sesama tenaga migran yang ikut dalam investasi yang digalang dai kondang Ustaz Yusuf Mansur.

Miaristi menyebut jumlah TKW yang ikut investasi Ustaz Yusuf Mansur mencapai ribuan orang. Ia mengaku berkomunikasi dengan banyak TKW di sejumlah negara yang mengalami nasib yang sama.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Masih banyak sahabat kami yang di luar negeri belum bersuara. Yang di Taiwan, Singapura, Malaysia, Korea, Jepang bahkan ada yang di Arab Saudi dan Abu Dhabi. Hampir semua negara yang ada TKI-nya kena. Banyak juga orang awam seperti kami takut bersuara karena diancam-ancam oleh Yusuf Mansur di IG-nya,” sebut Miaristi kepada Solopos.com, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga: Ini Beda Dua Gugatan TKW terhadap Ustaz Yusuf Mansur di PN Tangerang

Miaristi bakal mendaftarkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri (PN) Sleman, D.I. Yogyakarta terkait investasi Condotel Moya Vidi.

TKW yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur itu mengaku mulai berkenalan dengan Ustaz Yusuf Mansur tahun 2010 saat menjadi sukarelawan sedekah untuk Dompet Dhuafa.

Kala itu banyak TKW yang menjadi donatur untuk program tahfiz yang digagas Yusuf Mansur.

Investasi Ustaz Yusuf Mansur
Salah satu pamflet Paytren milik Ustaz Yusuf Mansur (Istimewa)

Para pekerja migran tersebut menjadi donatur rutin tiap bulan dengan mentransfer uang ke rekening Yusuf Mansurdan Ponpes Daarul Quran.

“Rata-rata ya kalau dirupiahkan antara Rp75.000-Rp300.000 per orang. Tapi bayarnya kan pakai dolar Hongkong,” katanya.

Baca Juga: Ini Alasan Eks TKW Geram kepada Ustaz Yusuf Mansur

Miaristi mengaku menjadi donatur sedekah dengan nilai transfer Rp300.000 per bulan dan berlangsung hingga empat tahun.

“Untuk donatur Wisata Hati Rumah Tahfidz. Tapi kalau sedekah saya sudah tidak permasalahkan Pak, meskipun tidak sesuai janji dan tidak ada transparansi. Yang saya gugat ini adalah investasi yang tidak jelas, tidak jelas laporannya tidak jelas investasinya,” kata dia.

“Jadi saya adalah donaturnya, leadernya, investornya, sekaligus korbannya,” tandas ibu rumah tangga ini.

Miaristi menuturkan, dari tahun 2010 hingga 2014 dirinya menaruh kepercayaan sangat tinggi kepada Yusuf Mansur.

Berawal dari donatur sedekah, Miaristi lantas tidak ragu untuk menanamkan modal di investasi yang digalang Yusuf Mansur.

Ia menanamkan uang senilai Rp17, 5 juga untuk VSI (kini Paytren) dan Rp36 juta untuk Condotel Moya Vidi. Dua investasi itu tidak jelas baginya.

“Untuk VSI saya tidak bisa mengakses lagi, uang saya tidak bisa dicairkan. Saat saya mendatangi kantor Paytren di Bandung, pegawainya bilang tidak bisa dicairkan. Untuk yang Moya Vidi, saya sudah dua kali mendatangi lokasi yang dimaksud, tidak ada bangunan apa-apa,” katanya.

Baca Juga: Yusuf Mansur Sebut Ainun Najib Ahli IT yang Ahli Sedekah

Ustaz Yusuf Mansur tidak berkenan menjawab saat dimintai konfirmasi oleh Solopos.com.

Namun dalam pemberitaan di Solopos.com beberapa waktu lalu Yusuf Mansur membantah terlibat dalam pembangunan Condotel Moya Vidi.

Yusuf Mansur menegaskan proyek Condotel Moya Vidi berdana puluhan miliar rupiah tersebut bukan miliknya. Dia mengakui pernah menghadiri launching hotel namun berstatus sebagai penceramah. Dia bahkan sempat ditegur OJK tentang proyek tersebut.

Baca Juga: Investasi Dituding Bodong, Ini Kata Ustaz Yusuf Mansur

“Saya beneran nggak ikutan. Bahkan saya ke Solo/Yogja untuk mengingatkan bahwa saya ditegor OJK (2012). Namun karena sudah tanggung launching dan saya sebagai penceramah, ya saya tetap datang. Saya beri arahan seperti yang diberikan OJK yakni pakai koperasi atau nggak boleh lebih dari Rp25 miliar, atau 300 orang,” jelas dia, Minggu (19/12/2021).

Yusuf Mansur menambahkan, seusai acara tersebut pembangunan Condotel Moya Vidi tetap berjalan dengan dana Rp1,5 miliar. Namun akibat larangan pembangunan hotel baru di Jogja dan sebagian Jawa Tengah, akhirnya dana tersebut hangus terpakai untuk perizinan.



Informasi penundaan Condotel Moya Vidi itu pun terdengar sampai ke telinga Yusuf Mansur. Dia pun akhirnya mengganti uang investor yang mayoritas adalah jemaahnya.

“Timbul kasihan saya secara langsung-langsung aja, lalu saya katakan, saya yang ganti. Tapi saya ganti, saya bayar, bukan sebagai penanggung jawab melainkan sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian terhadap jamaah,” kata dia.

Ia menegaskan bahwa 95% dari investasi Rp1,5 miliar tersebut sudah dikembalikan. “Tinggal dikit saja, sebab satu dan lain hal,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya