Metu dhewe

(Solopos.com) – Kisah nyata ini dialami keluarga Tom Gembus di Wonogiri beberapa waktu lalu. Minggu sore itu keluarga Tom Gembus kelimpungan karena Gendhuk Nicole, anak bungsunya yang masih Balita hidungnya kemasukan manik-manik. Semua panik.

Segala cara dilakukan agar manik-manik itu keluar, tapi hasilnya nihil. Saking bingungnya, Tom Gembus pun membawa Gendhuk ke mantri kesehatan terdekat. Tetapi apa daya, Pak Mantri angkat tangan. Satu-satunya jalan harus operasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Apa boleh buat. Daripada membahayakan anaknya, Tom Gembus lalu meminta tolong tetangganya yang punya mobil bernama Jon Koplo untuk mengantar Gendhuk ke rumah sakit agar segera bisa dioperasi.

Sepanjang perjalanan semua diam. Gendhuk Nicole tampak mencoba selalu menahan napas. Sedangkan Tom Gembus hanya bisa berdoa dengan perasaan bingung dan cemas.

Sampai di Kota Gaplek, hari sudah menjelang malam. Jon Koplo mengendarai mobil pelan-pelan. Tapi ndilalah, mungkin karena terlalu hati-hati, saat melewati polisi tidur Jon Koplo menginjak gas terlalu dalam sehingga mobilnya nyendhal dan mencolot.

Semua penumpang terkejut, termasuk Gendhuk Nicole. Tapi anehnya, Gendhuk merasakan sesuatu yang berbeda pada hidungnya.

“Pak, ora usah oprasi. Iki sing mbunteti irungku wis metu pas kejeglong mau!” kata Gendhuk kepada bapaknya.

“Ah tenane?” Gembus tidak percaya.

“Tenan. Lha iki, wis metu dhewe,” jawab Gendhuk sambil memperlihatkan sebuah manik-manik plastik berwarna pink.

Seketika semua yang berada di dalam mobil tertawa lega karena tidak jadi operasi. Jon Koplo, sang sopir pun nyeletuk, “Ngerti ngono mbok dijeglongke mau-mau, ora sah ndadak tekan kene.” celotehnya sambil ketawa.

Al Aris Purnomo, Karanglor RT 02/RW I, Manyaran, Wonogiri 57662