Solopos.com, JOGJA – Bajang dalam pemaknaan berbasis budaya Jawa agraris mengacu pada tangkai padi yang kecil, biasanya tumbuh tidak sama tinggi dengan tangkai padi yang lain, walaupun umurnya sama.
Dalam basis budaya yang sama bajang juga dimaknai sebagai hantu yang berkuku panjang, yang menurut kepercayaan sebagian masyarakat, suka mengganggu anak-anak dan wanita hamil.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.