SOLOPOS.COM - Pengendara motor masih melewati jembatan evakuasi gantung rusak yang menghubungkan Dusun Patran dan Dusun Kajor di Desa Jrakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Minggu (30/10/2022). (Solopos.com/Nova malinda)

Solopos.com, BOYOLALI — Hampir setiap hari, warga Dusun Kajor dan sekitarnya mengakses jembatan evakuasi gantung sepanjang 90 meter yang menjadi penghubung antara Dusun Kajor dengan Dusun Patran di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Jembatan gantung tersebut hanya boleh dilewati sepeda motor dan pejalan kaki.

Namun, kondisi infrastruktur jembatan tersebut mengalami kerusakan sejak 2020, karena salah satu pondasinya yang longsor diterjang banjir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga Dusun Kajor, Sunarjo Sulas, mengatakan pondasi jembatan yang longsor membuat jembatan tidak kokoh lagi dan berbahaya jika dilewati.

“Setelah longsor, jembatannya langsung ditutup. Tapi karena memang lebih dekat lewat jembatan itu, mereka [pejalan kaki dan pengendara sepeda motor] banyak yang nekat,” kata dia saat disambangi Solopos.com di kediamannya, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga: Rusak, Jembatan Sasak Penghubung 2 Desa di Ngemplak Boyolali Segera Dibangun

Sunarjo bersama warga nekat melewati jembatan itu karena dirasa lebih menghemat waktu dan tenaga. Jika tidak melewati jembatan, warga harus melewati jalan turunan dan tanjakan berkelok, dengan kondisi jalan yang sedikit bergelombang. Sementara, ketika melewati jembatan evakuasi, warga bisa menghemat waktu sekitar tiga menit lebih cepat.

Sunarjo mengatakan jembatan evakuasi tersebut dianggap sangat penting karena bisa memudahkan warga saat evakuasi bila Gunung Merapi sewaktu-waktu erupsi.

Niku [jembatan evakuasi] kangge nylametke nyowo nek bencana Gunung Merapi, niku dingge liwat,” ucap dia.

Selain bermanfaat sebagai jalur evakuasi, Sunarjo mengatakan jembatan tersebut juga dimanfaatkan warga untuk kepentingan ekonomi, karena penduduk setempat mayoritas bekerja sebagai petani dan peternak. Selain itu, Sunarjo juga mengatakan jembatan tersebut digunakan anak-anak menuju ke sekolahnya.

Baca Juga: Mayat Pria Ditemukan di Hulu Kali Pepe, Perbatasan Boyolali-Kabupaten Semarang

Sunarjo mengatakan jembatan evakuasi itu dimanfaatkan sejumlah warga dari tiga dusun di Desa Jrakah, yaitu Dusun Bakalan, Sumber, dan Kajor.

Sementara, Kepala Desa Jrakah, Tumar, mengatakan jembatan evakuasi tersebut dibangun serentak bersama empat jembatan evakuasi lainnya di Desa Jrakah, pada 2012. Namun, hanya jembatan evakuasi penghubung Dusun Patran dan Dusun Kajor yang rusak dan butuh perhatian.

Tumar mengatakan tonase awal jembatan bisa menampung beban tiga ton, dengan syarat mobil atau angkutan material dilarang lewat. Namun karena salah satu balok panca ambrol terkena banjir, jembatan tersebut bisa sewaktu-waktu membahayakan nyawa bagi pengguna akses jembatan. Meski hingga saat ini, Tumar bersyukur tidak ada laporan soal jembatan yang mengancam keselamatan warganya.

“Saya sudah mengajukan ke pemkab lewat BPBD, dan BPBD tersebut sudah cek lokasi. Namun sampai saat ini belum terealisasi untuk pembenahan,” ucap dia saat ditemui Solopos.com, Minggu (30/10/2022).

Baca Juga: Manisnya Madu Klanceng Banyuanyar Boyolali Bikin Pelanggan Repeat Order!

Tumar menjelaskan pembenahan jembatan evakuasi membutuhkan biaya yang cukup besar. Ia mengaku dana APBDes tidak bisa mencukupi untuk membiayai perbaikan jembatan.

“Kurang lebih bisa mencapai Rp700 juta, kalau dana desa terserap disitu, pembangunan desa di sektor lain akan terganggu,” jelas kepala desa yang menjabat dua periode itu.

Jumlah warga yang mengakses jembatan evakuasi tersebut, sebut Tumbar, setidaknya ada sekitar 1.000 orang dari tiga dusun di lereng merapi.

Tumar sudah beberapa kali melarang warganya untuk melewati jembatan tersebut, dengan memasang beberapa rambu, namun warga tetap ngeyel karena jembatan menjadi akses vital untuk ekonomi dan pendidikan masyarakat di lereng merapi, khususnya tiga dusun tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya