SOLOPOS.COM - Mobil hilir mudik di proyek pembangunan Flyover Purwosari pada Sabtu (23/5/2020) (Solopos.om/Muhammad Ferri Setiawan).

Solopos.com, SOLO -- Di tengah pandemi virus corona, pembangunan flyover atau lintas atas Purwosari Solo terus berlanjut. Bahkan hingga awal Juli, capaian proyek senilai seratusan miliar rupiah tersebut menyentuh 47,4 persen.

Artinya, proyek itu sudah hampir separuh jadi. Dijadwalkan pada keempat Juli, pelaksana proyek mulai mengerjakan erection girder.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jawa Tengah, Alik Mustakim, mengatakan saat ini seluruh peranti pengerjaan erection girder sudah di lokasi proyek flyover Purwosari, Solo, dan tinggal menunggu dirangkai.

Bubar! Penyelenggara Pasar Rakyat Diberi Deadline Selasa Untuk Bongkar Wahana di Alkid Solo

“Kami sudah paparan ke DPUPR [Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang] Solo, soal prosedur pengerjaan erection. Dimulainya pekan keempat Juli, kemudian sepekan satu gelagar boks baja,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (10/7/2020).

Alik mengatakan jadwal pengerjaan erection flyover itu dimulai pekan keempat Juli hingga pekan keempat Oktober. Pengerjaan satu pekan satu gelagar dikarenakan tidak ada ruang untuk merangkai boks baja modular itu.

Target fungsional flyover Purwosari Solo masih tetap sama yakni Desember mendatang. “Fungsional ya bukan operasional. Karena kalau operasional itu semuanya sudah harus selesai, termasuk beautifikasi, ornamen, dan perintilannya. Fungsional itu secara struktur bisa dilewati, mungkin masih ada program finishing atau penyelesaiannya,” beber Alik.

9 Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Pesilat Remaja Gatak Sukoharjo, Ada Yang Sempat Kabur!

Billboard Hotel

Saat ini pelaksana proyek mengejar perkembangan teknis agar fungsional tidak meleset dari target. Kendala billboard Hotel Swiss Bellin Saripetojo dan Ramayana sudah rampung sepekan lalu.

Papan nama besar itu sudah digeser dari lokasi sebelumnya sehingga pelaksana bisa mengerjakan proyek di sisi itu.

“Dulu kan masalahnya di situ lahannya milik Pemkot dan Pemprov, kemudian dilakukan pengukuran dan digeser. Tapi semua sudah selesai, kami yang bongkar, kami nanti yang akan pindahkan di lokasi pengganti. Pengukuran langsung dikawal Wali Kota Solo dan Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional [PJN] Wilayah I Jawa Tengah,” ucapnya.

Menguak Sisi Lain Solo di Masa Lalu Sebagai Kota Pelesiran Esek-Esek (Bagian I)

Sebelumnya, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku sudah melaporkan pengukuran lahan di proyek flyover Purwosari tersebut kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Selama ini, jalur lambat di depan Mall Robinson dan Hotel Swiss Bell Saripetojo itu menjadi kendala. Lahan eks pabrik es Saripetojo itu adalah milik Pemprov yang saat ini dikelola Perusda Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT).

Sementara ruang milik jalan (rumija) di titik yang sama adalah aset Pemkot Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya