SOLOPOS.COM - Gunungan jajan diarak saat Kirab Pakujoyo di Taman Pakujoyo Jl. DR. Sutomo, Bangunsari, Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo pada Sabtu (30/7/2022). (Solopos/Tiara Surya Madani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menyelenggarakan Kirab Grebeg Pakujoyo di Taman Pakujoyo, Jl. DR. Sutomo, Kampung Bangunsari, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo pada Sabtu (30/7/2022).

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, beserta jajaran menghadiri acara tersebut. Ia mengatakan garebek di kawasan Pakujoyo Sukoharjo tersebut sebagai sarana melestarikan seni dan budaya. Acara tersebut juga digelar untuk memupuk kebersamaan, persatuan, dan kesatuan antara elemen masyarakat. “Saya berharap agenda ini dapat menjadi acara rutin tahunan dan dapat dipertahankan,” kata Etik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Taman Pakujoyo Sukoharjo dikenbangkan sebagai wisata daerah yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan dan kemajuan Kelurahan Gayam. Ada dua kegiatan selama Grebeg Pakujoyo Sukoharjo. Pertama, kirab gunungan dan kedua, Pakujoyo Expo. Etik berharap acara tersebut dapat memberikan khazanah kebudayaan dan mendongkrak perekonomian pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setelah pandemi.

Dikonfirmasi secara terpisah, Camat Sukoharjo, Havid Danang Purnomo Widodo, mengatakan terdapat tiga jenis gunungan yang diarak saat Kirab Grebeg Pakujoyo Sukoharjo. Pertama, gunungan uang dari kegiatan sosial, kedua gunungan makanan kecil, dan ketiga gunungan sayuran dan polo pendem. Kirab diikuti 53 kelompok.

Selain  kirab tiga gunungan, Grebeg Pakujoyo Sukoharjo juga menyelenggarakan Pakujoyo Expo yang menampilkan potensi UMKM seluruh kelurahan di Kecamatan Sukoharjo. Pakujoyo Expo bertujuan mengangkat perrkonomian pelaku UMKM setempat setelah pandemi. Sebanyak 36 stand UMKM memeriahkan acara tersebut.

Baca Juga : Grebeg Pakujoyo, Dishub Sukoharjo Tutup 3 Jalur Utama Sejak Sabtu Pagi

Grebeg Pakujoyo Sukoharjo pada Sabtu (30/7/2022) merupakan acara kali kedua yang diselenggarakan. Grebeg kali pertama diselenggarakan sebelum pandemi Covid-19. “Sebelum pandemi hanya dilaksanakan di kelurahan Gayam. Sekarang dilaksanakan di Kecamatan Sukoharjo,” tutur Havid.

Sebagai informasi Pakujoyo berasal dari nama sesepuh di Kelurahan Gayam. Taman Pakujoyo Sukoharjo dahulu digunakan untuk pertanian. Namun tidak optimal sehingg Taman Pakujoyo sempat mangkrak.

“Dengan taman mangkrak, saya dan sesepuh memiliki ide untuk menghidupkan Taman Pakujoyo bersama menggandeng rekan pemuda untuk digarap dengan baik agar memiliki nilai positif. Kami menggandeng paguyuban pedagang Taman Pakujoyo,” ujar Havid.

“Telaga dibuat 2016. Dilelang tidak laku karena jadi tempat pembuangan air limbah warga. Kemudian, kami berkolaborasi dengan LPM digarap bersama-sama, diperdalam dan menjadi telaga,” imbuh dia.

Baca Juga : Asale Taman Pakujoyo Sukoharjo, Dulu Lahan Kosong Jadi Wisata Edukasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya