Solopos.com, JOGJA — Aksi kekerasan jalanan atau lazim disebut klitih di DIY menjadi isu yang terus bergulir di tengah masyarakat. Organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) pun mengajak warga Kota Jogja untuk memerangi klitih.
Ketua MPW PP DIY, Faried Jayen, mengecam keras perilaku klitih yang terjadi di wilayah DIY akhir-akhir ini. Menurutnya klithih harus menjadi musuh bersama, selain melakukan pencegahan juga perlu diberikannya tindakan lebih tegas kepada para pelaku. Aksi kekerasan jalanan model itu dinilai sebagai salah satu tindakan biadab.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Kami mengecam keras perilaku klitih di Jogja, siapa pun pelakunya, ini adalah perbuatan biadab. Maka klitih menjadi musuh bersama warga Jogja,” kata Jayen melalui keterangan tertulis, Selasa (4/1/2022).
Baca juga: Membaik, Kondisi Perwira Polri Korban Kekerasan Ormas PP
Ia menambahkan sebagian besar pelaku klitih masih berusia anak. Meski demikian, tindakan mereka sudah di luar batas kewajaran, karena beberapa kali menimbulkan korban jiwa.
“Sehingga konteksnya adalah kekerasan jalanan, maka para pelaku harus dijerat sesuai dengan hukum yang berlaku. Perlu ada tindakan, meski pun rata-rata masih anak, prosesnya sesuai ketentuan,” katanya.
Jayen menilai persoalan klitih di Jogja dan sekitarnya yang sudah terjadi bertahun-tahun sebenarnya merupakan pekerjaan rumah (PR) bersama. Minimal harus memulai dari keluarga yang memiliki anak remaja untuk mencegah.
Baca juga: Mengkhawatirkan, LKKNU DIY dan DPD RI Cari Penyebab Klitih Jogja
“Sederhana saja bagaimana keluarga dan masyarakat lingkungan berperan untuk mencegah. Terutama pengawasan terhadap anak remaja,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
