SOLOPOS.COM - Perwakilan perangkat desa di Kabupaten Karanganyar mendatangi Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) setempat, Jumat (15/7/2022) meminta klarifikasi sekaligus menuntut permohonan maaf atas ucapan salah satu pegawai dinas tersebut dalam sebuah acara pembinaan perdes.(Akhmad Ludiyanto /Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR—Puluhan perangkat desa (perdes) di Kabupaten Karanganyar mendatangi Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Karanganyar, Jumat (15/7/2022).

Mereka meminta klarifikasi sekaligus menuntut permohonan maaf atas ucapan salah satu pegawai dinas tersebut dalam sebuah acara pembinaan perdes.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ucapan itu disampaikan Pejabat Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat, Harun Waskito, pada acara pembinaan perdes Dayu, Gondangmanis, dan Gerdu di wilayah Kecamatan Karangpandan, 7 Juni 2022 lalu.

Para perdes merasa tersinggung karena ucapan Harun dinilai meremehkan profesi perdes. Dalam pembinaan itu Harun meminta perdes peserta mengisi formulir pekerjaan dan hasilnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Harun memberikan contoh empat profesi, yakni tukang ngarit, tukang bangunan, dokter, dan polisi. Ucapan Harun tersebut  direkam (video) dan tersebar melalui WhatsApp grup perdes itu Harun.

“Contoh, kalau orang ngarit hasil pekerjaannya apa? Rumput. Kalau tukang bangunan? Bangunan. Kalau dokter? Ngasih resep, obat. Kalau polisi/penyuluh? Ngasih penyuluhan seperti ini. Kalau perangkat [desa], sekarang tulislah di kertas [formulir] itu apa pekerjaan dan hasil pekerjaannya apa. Silakan ditulis pekerjaan penjenengan, hasilnya apa. Di situ uraian tugas adalah jenis pekerjaan penjenengan. Di situ ada kegiatan tugas jabatan berarti itu pekerjaan penjenengan. Kalau mencangkul ditulis mencangkul, kalau mencari rumput ditulis mencari rumput,”ucap harun di depan peserta pembinaan.

Baca Juga: Lulusan MI Tahfidzul Quran Matesih Karanganyar Minimal Hafal 10 Juz

Koordinator perdes pada acara di Dinas pagi itu, Sriyanto mengatakan ucapan Harun itulah yang dinilai meremehkan pekerjaan perdes sehingga para perdes merasa tidak nyaman.

“Terus terang kami tidak nyaman dengan statemen Pak Harun yang mempertanyakan tugas perdes, apalagi disampaikan dengan nada tinggi. Seolah-olah kami tidak bekerja,” ujarnya.

Oleh sebab itu, para perdes meminta Harun mengklarifikasi maksud ucapannya itu dan meminta maaf kepada perdes.

Baca Juga: Akan Diguyur Hujan Siang-Sore, Ini Prakiraan Cuaca Karanganyar

Sementara itu, Harun mengklarifikasi ucapannya bahwa yang ia maksud bukan meremehkan pekerjaan perdes. Klarifikasi itu langsung ia susul dengan permohonan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perkataan-perkataan yang melecehkan.

“Kami memohon maaf atas ucapan-ucapan saya yang membuat perdes tidak berkenan dan memberikan contoh yang meresahkan. Dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi di waktu mendatang,” ujarnya didampingi Sekretaris Dispermades Karanganyar, Titik Setiati dan Kabid Aparatur Pemerintahan Desa, Anung Dharmawan.

Setelah Harun mengklarifikasi dan meminta maaf, para perdes berbesar hati memaafkan dan menyatakan bahwa persoalan sudah klir. Para perdes langsung meninggalkan Kantor Dispermades dan pulang ke rumah masing-masing.

Sementara itu, Kabid Aparatur Pemerintahan Desa pada Dispermades Karanganyar, Anung Dharmawan mengatakan kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran bersama. “Kami mengucapkan terima kasih kepada semuanya, kejadian ini bisa menjadikan pelajaran untuk lebih baik lagi di masa depan. Sebab kita adalah mitra dalam membangun desa,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya