SOLOPOS.COM - Sejumlah warga bergotong royong menguruk jalan evakuasi di jalur tengah yang rusak parah dengan material pasir dan batu, Minggu (4/5/2014). Kegiatan tersebut dilakukan secara swadaya oleh masyarakat sebagai bentuk keprihatinan parahnya jalur evakuasi yang rusak. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Lantaran tidak kunjung diperbaiki, ratusan warga Kecamatan Kemalang, Klaten, akhirnya memilih menguruk jalur evakuasi Gunung Merapi secara swadaya, Minggu (4/5/2014). Perbaikan jalur evakuasi yang rusak parah itu dilakukan dengan material pasir dan batu.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kerja bakti tersebut melibatkan ratusan warga yang dibantu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, TNI dan Polri. Selain itu, kegiatan tersebut juga dibantu oleh sejumlah sukarelawan peduli lingkungan, di antaranya dari Komunitas Anak Bono Cinta Damai (ABCD), Kelompok Anak Cinta Lingkungan dan Ikatan Remaja Karang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kerja bakti yang dimulai sekitar pukul 06.30 WIB tersebut dilakukan di jalur tengah atau yang menuju ke objek wisata Deles Indah. Perbaikan secara swadaya tersebut dilakukan sejauh sekitar 5 kilometer. Jalur tengah tersebut dipilih karena menjadi jalur yang paling parah kerusakannya.
Koordinator Komunitas ABCD, Sutopo Umar Bukori, 30, memaparkan perbaikan itu dilakukan atas dasar inisiatif warga. “Warga merasa prihatin terhadap kerusakan jalan yang menjadi jalur evakuasi. Sebab, hingga saat ini belum ada perhatian dari Pemkab,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan, Minggu.

Tanam Pohon
Sebelumnya, karena parahnya jalur evakuasi, warga menanam pohon di tengah jalan yang ada di Desa Bumiharjo. Sebab, lubang pada jalur evakuasi dalamnya mencapai lebih dari 30 cm. Kondisi tersebut membuat warga yang melintas harus berhati-hati. Pasalnya, hal tersebut bisa mengakibatkan kecelakaan. Apalagi, jalur tersebut begitu padat dengan truk galian C yang melintas.

Salah satu warga setempat, Giyono, mengatakan kerusakan jalur evakuasi tersebut terjadi selama lebih dari setahun terakhir. “Jalur evakuasi rusak selama lebih dari setahun. Penyebabnya karena truk yang overload mengangkut pasir itu,” keluhnya, Sabtu (3/5/2014). Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, warga sampai menanam pohon di tengah jalan. “Beberapa bulan terakhir, warga sampai menanam pohon di tengah jalan karena banyak pengendara motor yang jatuh terperosok di lubang jalan,” paparnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto, mengaku kerusakan jalan evakuasi hampir merata di semua jalur baik tengah, barat hingga timur. Banyaknya truk pengangkut pasir dan batu yang melintas disinyalir menjadi pemicu kerusakan. Apalagi, banyak truk yang memuat pasir melebihi batas yang ditentukan. Kondisi tersebut membuat kerusakan jalan menjadi semakin parah.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, BPBD telah menyiapkan jalur  pedesaan yang bisa digunakan untuk jalur evakuasi alternatif. “Jalur alternatif disiapkan untuk memudahkan proses evakuasi. Sebab, jalur utama evakuasi banyak yang sudah rusak,” katanya kepada wartawan di lokasi, Minggu.

Shoqib Angriawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya