SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberi keterangan kepada wartawan saat mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Merapi Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Rabu (8/7/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali menerapkan konsep desa saudara bagi desa di lereng Merapi. Desa saudara menjadi jujugan warga desa terdampak jika Gunung Merapi meletus.

Konsep desa saudara di Boyolali ini mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Antisipasi meletusnya Gunung Merapi menjadi penting mengingat gunung ini mengalami penggembungan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagaimana diberitakan Solopos.com, Gunung Merapi mengalami penggembungan sekitar 0,5 cm (sentimeter) setiap hari. Penggembungan terjadi pascaerupsi 21 Juni 2020 lalu.

Direnovasi, Batu Nisan Makam Mbah Jonambang di Baturetno Wonogiri Kok Terbalik?

Ganjar Pranowo, di tengah kunjungannya ke Desa Tlogolele, Rabu (8/7/2020), mengatakan warga lereng Merapi relatif sudah siap menghadapi bencana. Ganjar memuji konsep desa saudara di Boyolali sebagai konsep yang keren.

“Tinggal kami siapkan model siaganya seperti apa. Kalau dilihat secara mental, kebiasaan dan pengalaman, masyarakat lebih siap. Hal yang menarik desa ini punya desa saudara dalam penanganan bencana. Itu keren. Apalagi melibatkan dua kabupaten. Ini bisa dijadikan contoh nasional,” kata dia.

Disarikan dari Antaranews.com, desa saudara dapat menjadi pemberhentian terakhir bagi warga terdampak erupsi Merapi. Konsep desa saudara ini diusung guna menangani dan mengurangi risiko bencana alam di daerah rawan bencana.

Wali Kota Solo Ancam Seret Panitia Pasar Rakyat Alkid Ke Polisi

Desa saudara atau yang dikenal dengan istilah sister village ini melibatkan dua atau lebih desa yang saling bekerja sama ketika bencana alam terjadi.

Nantinya, satu desa rawan bencana akan diarahkan untuk mengungsi pada satu atau beberapa desa yang menjadi penyangga mereka. Ketika satu desa rawan bencana tersebut mengalami bencana alam, maka desa yang satunya menjadi tujuan pengungsian.

Ada Beberapa Desa Saudara di Boyolali

Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, menjelaskan saat ini desa-desa yang ada di lereng Gunung Merapi telah memiliki desa saudara atau desa keluarga yang nantinya menjadi tujuan pengungsian warga.

Bayi Perempuan Ditemukan di TPU Kahuman Tonggalan Klaten, Sempat Dikira Jadi-Jadian

Dia menyebutkan untuk Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, desa saudaranya adalah Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. “Kami sudah ke sana, sudah kami konsolidasikan dan sudah ada MoU,” jelas dia.

Kemudian untuk desa saudara Desa Klakah, Kecamatan Selo, adalah Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Untuk desa saudara Desa Jrakah, Kecamatan Selo adalah Desa Mudal, Kecamatan Boyolali.

Ganjar Pranowo: Perut Gunung Merapi Bengkak, Waspadalah!

Jurnal Analisis Implementasi Sister Village Sebagai Upaya Penanggulangan Bencana Erupsi Merapi karya Willybrodus Gabriel Kristifolus menyebut desa saudara tak hanya di Boyolali.

Desa Ngargomulyo di Kabupaten Magelang juga pernah menjalin sister village dengan Desa Tamanggung. Saat terjadi erupsi Merapi tahun 2010 silam, warga Desa Ngargomulyo tidak memiliki arah yang pasti dalam mengungsi.

Di Desa Tamanagung, warga Desa Ngargomulyo merasa aman ketika mengungsi di tempat yang sudah disiapkan bagi mereka. Bahkan, aktivitas pemerintahan Desa Ngargomulyo dapat tetap aktif di Desa Tamanagung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya