SOLOPOS.COM - Warga berkumpul di tempat evakuasi sementara (TES) di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Rabu (27/1/2021) sore. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Jumlah pengungsi di tempat evakuasi sementara atau TES Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang meningkat pasca beberapa kali Gunung Merapi mengalami erupsi hingga berdampak pada guyuran hujan abu.

Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Klaten, jumlah pengungsi di TES Tegalmulyo pada Kamis (28/1/2021) malam mencapai 130 orang. Pada hari sebelumnya atau Rabu (27/1/2021), jumlah pengungsi sekitar 85 orang. Para pengungsi berasal dari dukuh yang berada pada kawasan rawan bencana (KRB) III yakni Dukuh Pajegan, Canguk, serta Sumur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama ini, kelompok rentan dari wilayah Tegalmulyo mengungsi ke TES berlokasi di gedung serbaguna serta kantor desa setempat hanya saat malam. Saat subuh, mereka kembali ke rumah masing-masing untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari seperti beternak dan berkebun.

“Semalam jumlah pengungsinya meningkat drastis mencapai 130an orang,” kata Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Rumput Diguyur Hujan Abu, Sapi di Tegalmulyo Klaten Dipasok Bantuan Pakan

Sutarno menjelaskan peningkatan jumlah pengungsi itu salah satunya lantaran peningkatan aktivitas vulkanik Merapi beberapa hari yang lalu. Meski arah luncuran erupsi dominan ke sisi barat daya Merapi atau tak ke Klaten, namun dampak erupsi berupa hujan abu vulkanik dirasakan warga di wilayah Tegalmulyo. Guyuran hujan abu itu terutama terjadi di kawasan rawan bencana (KRB) II Merapi.

Koordinator Sukarelawan Desa Tegalmulyo, Subur, juga menjelaskan ada peningkatan jumlah pengungsi di TES Tegalmulyo, Kamis malam. Sedianya, warga dari KRB III Tegalmulyo tak mengungsi atau bertahan di rumah masing-masing mulai Jumat (29/1/2021) seperti yang direncanakan pengungsi di TES Balerante, Kecamatan Kemalang yang berencana pulang pada Jumat.

“Sebenarnya tadi malam menjadi malam terakhir bagi pengungsi [di TES]. Akhrinya dengan kejadian beberapa hari lalu, mereka masih tetap bertahan di pengungsian meskipun saat malam,” kata Subur.

Bertahan di TES

Baca juga: Alhamdulillah! Sempat Tertimbun Longsor, JLS Wonogiri Sudah Bisa Dilewati

Selain TES Tegalmulyo ada juga TES Balerante. Jumlah pengungsi di TES Desa Balerante masih sebanyak 227 orang. Selain penduduk, sebagian ternak milik warga di daerah rawan bahaya hingga kini masih diungsikan di kandang komunal.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sip Anwar, mengatakan status tanggap darurat bencana letusan Gunung Merapi yang berakhir pada Kamis (28/1/2021) diperpanjang hingga pertengahan Februari 2021. BPBD mengimbau kelompok rentan yang tinggal di KRB III erupsi Merapi untuk sementara waktu bertahan di TES. BPBD memastikan stok logistik bakal terus dicukupi termasuk untuk kebutuhan ternak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya