SOLOPOS.COM - Pantauan Gunung Merapi pada Sabtu (9/1/2021). (Instagram/info_gunungmerapi)

Solopos.com, KLATEN – Sarana dan prasarana di Tempat Evakuasi Sementara atau TES di tiga desa lereng Gunung Merapi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, hingga kini masih dipertahankan.

TES tersebar di tiga desa di lereng Merapi wilayah Kecamatan Kemalang. Ketiga desa yakni Desa Balerante di aula kantor desa setempat, Desa Sidorejo di GOR Kalimosodo, dan Desa Tegalmulyo menempati gedung aula kantor desa setempat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

TES dipastikan hanya dikhususkan guna antisipasi ketika sewaktu-waktu warga terutama di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III harus mengungsi.

Baca juga: Sudah Divaksinasi, Ibu Hamil di Klaten Tak Lagi Waswas

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sip Anwar, mengatakan sarana dan prasarana TES hingga kini masih dipertahankan menyusul status aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada level siaga. Sarana dan prasarana yang dipertahankan di TES itu seperti bilik yang menjadi sekat tempat tidur warga serta tandon air.

Pinjam Tandon Air

Sip Anwar juga memastikan TES hanya dikhususkan untuk antisipasi jika ada warga lereng Merapi yang mengungsi. Artinya, TES tak digunakan untuk kegiatan lain termasuk tak diizinkan digunakan untuk tempat isolasi terpusat.

“Karena itu untuk berjaga-jaga ketika ada yang mengungsi. Kemarin banyak yang mau pinjam tandon air di TES. Tetapi mohon maaf, bukan berarti kami tidak mau. Tetapi itu untuk berjaga-jaga ketika aktivitas Merapi sekiranya membahayakan dan warga harus dievakuasi,” kata Sip Anwar saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: 20 Pekerja Seni di Bayat dan Kalikotes Dapat Beras dari Polres Klaten

TES di Balerante dan Tegalmulyo pernah ditempati warga terutama kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak. selama tiga bulan sejak status vulkanik Merapi naik level dari waspada ke siaga pada November 2020.

Pada Februari 2021, warga memutuskan kembali ke rumah masing-masing dengan tetap meningkatkan kewaspadaan mereka menyusul status Merapi masih berada pada level siaga.

Hingga kini, warga yang tinggal di KRB III Gunung Merapi masih beraktivitas seperti biasa seperti berkebun atau mencari rumput untuk pakan ternak di kawasan lereng Merapi.

Baca juga: 15 Anggota DPRD Klaten Pernah Terpapar Covid-19, Sekarang Begini Kondisinya

Namun, mereka tetap diminta mematuhi radius bahaya guguran lava dan awan panas Gunung Merapi yakni 3 km-5 km sesuai rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Disinggung aktivitas vulkanik Merapi yang belakangan meningkat, Sip Anwar mengatakan dampak awan panas atau pun guguran lava berupa hujan abu relatif tak sampai di wilayah Klaten. Hujan abu rata-rata mengguyur wilayah barat daya seperti Kabupaten Magelang.

Mengirim Stok Masker

Namun, BPBD sepekan lalu sudah mengirimkan logistik berupa masker ke tiga desa yang berada di daerah berdekatan dengan puncak Merapi.

“Masing-masing desa kalau tidak salah kami kirimkan 1.000 masker karena stok masker yang sebelumnya sudah ada di ketiga desa itu masih banyak,” ungkap dia.

Baca juga: Doorlop Senilai Rp1,4 Miliar Lengkapi Fasilitas Gedung DPRD Klaten

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan koordinasi dengan pemerintah desa serta sukarelawan di tiga desa lereng Merapi masih terus dilakukan. Termasuk pembaruan data warga terutama mereka yang tinggal di perkampungan masuk dalam KRB III.

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa guguran lava serta awan panas masih didominasi mengarah ke barat daya. Sementara, guguran mengarah sisi selatan dan tenggara atau ke wilayah Klaten masih kecil.

“Tetapi karena juga tidak tahu arah angin dan arah guguran kemana, kami tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya