SOLOPOS.COM - Peserta Soerakarta Walking Tour saat berada di Gereja St Antonius Purbayan dalam acara jelajah jejak Eropa di Kota Solo, Minggu (20/2/2022). (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Sekitar 20 orang bersama-sama dengan penjelajah Soerakarta Walking Tour menyusuri jejak-jejak Eropa di Kota Solo, Minggu (20/2/2022). Penjelajahan dimulai dari Balai Kota Solo, pukul 09.00 WIB.

Jejak-jejak Eropa di kompleks Balai Kota Solo memang sudah tidak terlalu tampak. Bekas jejak koloni tampak pada bunker yang berada di sisi barat Kantor Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hanya bunker tersebut yang masih menyisakan jejak terjelas kependudukan Eropa (Belanda) kala itu. Perjalanan dilanjutkan menuju sisi utara kompleks Balai Kota Solo, yakni bangunan Gereja St Antonius Purbayan.

Baca Juga: Sejarah Solo: Bisnis Kopi Melesat di Era Kejayaan Mangkunegaran

Bangunan gereja yang meninggalkan jejak-jejak Eropa tersebut berlokasi di barat Jl Arifin, tak jauh dari Balai Kota Solo. Koordinator Soerakarta Walking Tour, Muhammad Apriyanto, mengatakan tak banyak perubahan pada bangunan gereja tersebut.

“Enggak ada perubahan signifikan pada bangunan gereja. Yang autentik bangunannya adalah bangunan gereja sisi utara,” terang Apri kepada peserta jelajah, Sabtu (19/2/2022).

Di sisi utara bangunan gereja, terdapat bangunan bergaya arsitektur Eropa juga. Bangunan tersebut merupakan bekas Hotel Juliana. Hotel tersebut konon mempunyai 50 kamar dilengkapi dengan fasilitas pemanas air.

Baca Juga: Sejarah Solo: Saat Keraton Pindah 1745, Amerika Masih Koloni Inggris

Bekas Hotel Juliana

Hotel yang merekam jejak-jejak peninggalan Eropa tersebut kini digunakan menjadi markas Den Pom IV Kota Solo. Di seberang bekas bangunan Hotel Juliana, terdapat sebuah schouwburg atau semacam gedung pertunjukan.

Gedung tersebut merupakan tempat pementasan tonil (sandiwara) yang bisa dinikmati masyarakat Solo waktu itu. Tidak jauh dari Gereja St Antonius, terdapat kompleks pendidikan agama Katolik.

Baca Juga: Ini Dia Gereja Tertua dan Pertama di Kota Solo

Di antaranya SD Pangudi Luhur m, SD Marsudirini, SMP Kanisius I, serta SMK Grafika Kanisius. Masih di kawasan yang sama, berdiri juga bangunan megah ala Eropa yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan Gedung Bruderan Purbayan.

Penjelajahan berlanjut menuju Kampung Kebalen yang berlokasi di sepanjang Jl Saharjo. Di kampung tersebut masih berdiri bangunan bekas rumah Tuan Mayor (Court of Justice), yang dulunya hidup sebagai jaksa di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya