SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Reuters)

Pernyataan berbeda muncul dari Disney Southeast Asia yang menyebut belum ada rencana membangun Disneyland di Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Jika Bupati Boyolali Seno Samodro menyatakan akan ada taman hiburan bertema Disney atau ala Disneyland di Boyolali, maka pernyataan berbeda muncul dari The Walt Disney Company. Dalam pernyataan tertulis yang beredar, mereka tidak mengonfirmasi klaim tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Indonesia adalah pasar utama bagi The Walt Disney Company di Asia Tenggara. Sampai saat ini kami belum berencana membuka Disneyland di Indonesia,” sebut dalam keterangan tertulis Disney Southeast Asia yang dikutip oleh DetikFinance, Senin (17/4/2017).

Padahal, sebelumnya, Seno Samudro mengungkapkan peletakan batu pertama pembangunan Disneyland akan dilakukan pada 1 September 2017. Menurutnya, pembangunan wahana hiburan tersebut bakal berlangsung selama dua tahun. “Nilai pembangunan sekitar Rp5 triliun-Rp6 triliun. Peletakan batu pertama pada September 2017,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (13/4/2017) lalu.

Seno menuturkan feasibility study (FS) sudah dilakukan oleh pihak Disneyland. Dia mengungkapkan dalam proyek Disneyland ini terdapat beberapa investor, salah satunya Universal Studio akan menjadi pemegang saham hingga 20%. Terakhir, Senin (17/4/2017) ini, Seno menggambarkan skema investasi pembangunan taman menggunakan yang melibatkan beberapa investor.

Franchise ternyata tidak harus 100%. Misalnya nanti 23% diambil wahana Disneyland, 20% Universal Studios 20%, 9% Warner Bros atau Paramount Pictures its okay, semuanya dimungkinkan. Sebab bisnis itu tergantung pembicaraan dan lobinya,” ujarnya, Senin. Baca juga: >Namanya Mungkin Bukan “Disneyland” Boyolali.

Di sisi lain, keberhasilannya menarik investor besar ke Boyolali tidak lepas dari upaya Pemkab Boyolali dalam mempromosikan Kota Susu. Menurutnya, Boyolali sudah melakukan promosi selama bertahun-tahun sehingga sekarang saatnya memetik manfaatnya. “Selama ini Bupati promosi ke mana-mana. Kan tahu sendiri gencarnya seperti itu. Mungkin inilah saatnya kita memetik hasilnya.” Baca juga: Tiket Disneyland Boyolali “Cuma” Rp600.000.

Disinggung mengenai keterlibatan pemerintah pusat, Seno mengatakan banyak yang tidak tahu. Namun hal ini sah-sah saja sebagai implementasi dari otonomi daerah. “Ini [Kementrian Pariwisata] kan kebakaran jenggot mengapa tahu-tahu kok Disneyland di Boyolali. Tapi inilah kunci otonomi daerah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya