SOLOPOS.COM - Suasana vaksinasi kepada santriawan dan santriwati di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Jogja yang bekerja sama dengan BIN DIY, Senin (30/8/201). (Harian Jogja/Yosef Leon)

Solopos.com, JOGJA – Sedikitnya 75 persen dari sekitar 3.000 santriawan dan santriwati di Kota Jogja telah mengikuti program vaksinasi. Selain vaksin, sejumlah persiapan juga terus dilakukan madrasah maupun pondok pesantren guna mempercepat terselenggaranya pembelajaran tatap muka (PTM).

Kementerian Agama (Kemenag) Kota Jogja menyebut, persiapan PTM tetap dikoordinasikan dengan pemerintah pusat dan juga Pemda DIY. Seperti sosialisasi maupun penyusunan panduan bagi sekolah atau madrasah dalam menyelenggarakan PTM nanti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sejauh ini belum ada yang PTM di Jogja, kita hampir semuanya masih PJJ atau daring. Kecuali yang tinggal di pesantren atau yang ngaji dan memang sejak awal tidak pulang,” kata Kepala Kantor Kemenag Kota Jogja, Nur Abadi, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Jogja Siapkan Operasional Mobil Vaksinasi Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengaku bahwa terselenggaranya PTM sangat berkaitan dengan pengendalian pandemi Covid-19. Termasuk pula penurunan level PPKM di Kota Jogja yang sampai saat ini masih berada di level 4.

“Kita memang sudah sosialisasi dan Pemda DIY sudah juga menyusun teknis dan panduannya bagaimana, sehingga kalau sudah turun levelnya bisa langsung digelar PTM sambil tetap mengacu pada prokes. Prinsipnya, kalau aturan sudah boleh beberapa madrasah negeri sudah siap termasuk yang swasta,” katanya.

Nur menambahkan, vaksinasi juga menjadi salah satu upaya dalam mempercepat persiapan terselenggaranya PTM. Pihaknya mendata, ada sebanyak 3.000 an santriawan dan santriwati yang menjadi target program vaksin mulai dari jenjang MI, MTs, dan MA. 75 persen diantaranya disebut telah mengikuti program itu. Sementara sisanya, belum tervaksin karena pulang ke daerah asal, kendala kesehatan dan lainnya.

“Kita memang sudah koordinasi, jadi kalau memang sudah divaksin di daerahnya tidak ada masalah. Kalau yang belum, ketika datang langsung saja divaksin,” ujarnya.

Baca juga: 3 Orang Terduga Pembuat Mural di Jogja Ditangkap Satpol PP, Tak Diberi Sanksi Cukup Diedukasi

Vaksinasi Santri Bareng BIN

Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Jogja, Aly Aulia mengatakan, pihaknya menyadari bahwa PJJ belum optimal di masa pandemi ini. Karena ada beberapa materi pokok yang dirasa sulit diajarkan kepada siswa jika melalui daring.

“Kami merasa bahwa proses pendidikan di pesantren tidak memungkinkan ya kalau terus menerus daring,” katanya ditemui dalam program vaksin yang digelar BIN DIY di madrasah setempat.

Aly mengatakan, saat ini hampir 95 persen murid telah divaksin. Mereka secara bertahap didatangkan ke Kota Jogja untuk ikut serta dalam program itu. Pada kesempatan vaksinasi yang bekerja sama dengan BIN DIY tersebut ada sebanyak 500 santri yang divaksin dari 1.800 murid yang terdata oleh pihaknya.

Baca juga: Hari Pertama PTM di Semarang Diwarnai Kerumunan Siswa Cuci Tangan, Ganjar Cek Langsung

Sementara, Kabinda DIY, Brigjen Pol Andry Wibowo menjelaskan, vaksinasi bagi pelajar termasuk santriawan dan santriwati terus diupayakan. Pihaknya melalui kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak memang menyasar warga atau pelajar yang belum disentuh oleh instansi lain.

“Model dan polanya kita mengikuti kuantitas data yang ada di Disdik dan Dinkes kemudian sesuai dengan kanal vaksin yang ada di Binda DIY kami nantinya akan memilih sehingga dari vaksinasi yang tidak dilakukan oleh jajaran instansi lainnya maka itu akan kita lakukan dengan kapasitas dan kapabilitas Binda DIY,” ungkap dia.

Pihaknya juga didukung dengan distribusi vaksin sebanyak 50.000 dosis setiap bulan. Sehingga kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi keharusan untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunal. Tak hanya itu, BIN DIY juga menyasar warga rentan yang tekendala aksesibilitas untuk menjangkau lokasi vaksinasi dengan program vaksin door to door.

“Ini juga tugas yang diberikan kepada kami yakni secara spesifik menyasar vaksin kepada pelajar, santriawan dan satriwati dan tentunya juga dengan sistem door to door bagi mereka yang tidak punya akses atau terbatas, kita akan lebih proaktif datang,” pungkas dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya