SOLOPOS.COM - Nasi liwet Solo. (Solopos/Siti Nur Azizah)

Solopos.com, SOLO — Resep nasi liwet yang baru saja dikukuhkan menjadi ikon kuliner Kota Solo oleh Yayasan Forum Budaya Mataram ternyata sudah berusia ratusan tahun.

Salah satu buktinya ada pada penyebutan sekul liwet atau nasi liwet di Serat Centhini yang dipublikasikan pada tahun 1814 atau lebih dari 200 tahun lalu. Serat Centhini atau Suluk Tambangraras merupakan karya sastra zaman Kasunanan Surakarta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Karya yang kerap disebut sebagai Ensiklopedia Kebudayaan Jawa juga menyebut puluhan menu kuliner yang ada di penjuru Tanah Jawa.

Adanya penyebutan nasi liwet di Serat Centhini dibenarkan Rendra Agusta, Founder Sraddha Institute, komunitas diskusi tentang sastra Jawa Kuna yang rutin menggelar diskusi di Solo.

“Ada [di bait 35 tembang Mijil dalam jilid I Serat Centhini],” tutur Rendra sembari menunjukkan salah satu bait Serat Centhini kepada Solopos.com, Senin (20/6/2022).

Baca Juga: Dikukuhkan Jadi Ikon Kuliner Solo, Ini Respons Bakul Nasi Liwet Legend

Dalam Serat Centhini jilid I, pupuh 33 Mijil, pada (bait) 35, gatra (baris) 1, disebutkan istilah sekul liwet atau bahasa lain dari nasi liwet atau sega liwet. Pada bagian tersebut tertulis sêkul liwêt sakluwak tan luwih.

Puluhan Menu Kuliner di Serat Centhini

Baris tersebut cukup membuktikan sajian nasi liwet pernah disebut dalam karya Sastra Jawa yang termasuk masterpiece itu. Sementara itu, dalam buku berjudul “Kuliner dalam Serat Centhini” yang diterbitkan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta pada 2014, juga menyampaikan nasi liwet disebut dalam Serat Centhini.

Puluhan menu kuliner dalam Serat Centhini terdiri dari makanan dan minuman, jamu-jamuan, camilan atau kudapan, dan jajanan pasar. Volunteer Sraddha Institute Solo, KS Widodo, menambahkan pembuatan Serat Centhini yang memuat tentang nasi liwet itu diprakarsai Adipati Anom Amangkunagara III (yang kemudian menjadi Pakubuwono atau PB V).

Baca Juga: Nasi Liwet Dikukuhkan Sebagai Ikon Kuliner Solo, Jadi Daya Tarik Wisata

Dalam pembuatan karya itu, ia dibantu Ranggasusastra, Yasadipura II, dan Sastradipura. “Ya Centhini atau Serat Suluk Tambangraras itu merupakan salah satu karya sastra di zaman Surakarta. Lebih tepatnya di zaman Pakubuwono IV karena yang menulis yang mempunyai inisiatif itu anaknya,” jelasnya kepada Solopos.com, Senin (20/6/2022).

Secara umum, Serat Centhini dikenal sebagai ensiklopedia Jawa. Di dalamnya membahas mengenai pengetahuan agama, ilmu pengetahuan, gendhing-gendhing, tarian, olahan makanan, dan lainnya.

Ikon Kuliner Khas Solo

“Di situ banyak sekali pembahasan-pembahasan mengenai agama [Islam] ya, terus atau bahkan ilmu-ilmu pengetahuan terus gending-gending, tarian. Terus olahan Jawa seperti masakan minuman dan lain-lain,” tuturnya.

Baca Juga: Solo Dikukuhkan Jadi Kota Nasi Liwet, Berharap Diakui UNESCO

Diberitakan sebelumnya, nasi liwet baru-baru ini dikukuhkan sebagai ikon kuliner khas Kota Solo oleh Yayasan Forum Budaya Mataram. Mereka mendeklarasikan Solo sebagai Kota Nasi Liwet.

Nasi liwet ala Solo biasanya disajikan dengan suwiran ayam, sayur waluh atau labu siam, dan santan kental yang telah dibumbui. Di Kota Solo ada banyak penjual nasi liwet legendaris yang ketenarannya melampaui batas wilayah Solo.

Ada Nasi Liwet Bu Wongso Lemu di Jl Teuku Umar, Keprabon, Banjarsari. Lalu Nasi Liwet Bu Sri Pasar Gede Solo, Nasi Liwet Yu Sani di Gemblengan Jl Veteran, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon.

Baca Juga: Kuliner Nasi Liwet Solo, Makanan Bangsawan Sejak Tahun 1300

Ada juga Nasi Liwet Mbok Mami di Jl Dr Radjiman, Sondakan, Laweyan, Solo, dan masih banyak lagi. Penjual nasi liwet itu biasa buka pada malam hari.

Ada menempati bangunan warung permanen, tenda, dan ada pula yang menjajakan di emperan toko secara lesehan. Nasi liwet biasanya disajikan menggunakan pincuk daun pisang atau alas daun pisang pada piring anyaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya