SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelaku UMKM. (Antara)

Solopos.com, SOLO -- Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mendorong kalangan pelaku usaha usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di Soloraya untuk membikin platform digital lokal.

Hal itu disampaikan Teten dalam Tirakatan Virtual Nasional bertema Menempa Semangat Kebangsaan di Tengah Pandemi yang digelar Solopos Group, Minggu (16/8/2020) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Teten mengatakan kemunculan platform digital lokal seperti TaniHub, Wahyoo-Website Keluarga Warung Makan Digital, Titipku, dan sejenisnya turut mendongkrak penjualan UMKM. Inisiatif anak muda ini membikin market UMKM menjadi lebih luas.

Solo Tambah 5 Kasus Positif Corona, 2 Di Antaranya Bapak-Anak Asal Banjarsari

Teten berharap UMKM, sentra kuliner, dan pasar di Soloraya dan sekitarnya mampu mengadopsi langkah pembuatan platform digital lokal tersebut. Selain memudahkan, cara ini diharapkan mendorong daya beli masyarakat.

Teten mengakui tidak semua UMKM berhasil dalam penjualan lewat platform digital. Tingkat keberhasilannya baru di angka 4-10 persen. Hal itu terkait kemampuan sumber daya manusia (SDM), manajemen marketing online, kapasitas produksi, dan sebagainya.

Merekrut Anak Muda

“Bagaimana merekrut anak yang baru lulus kuliah itu dilatih menjadi reseller dari UMKM. Cara ini dilakukan Alibaba saat awal-awal pendirian. Jika semua pihak bersemangat, Indonesia akan pulih lebih cepat,” kata dia.

Foto-Foto Paskibraka Indrian Puspita Ramadhani, Cantiknya Bikin Meleleh

Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan 10 juta UMKM terhubung dengan platform digital termasuk di Soloraya pada akhir 2020 ini. Saat ini, baru sekitar 8 juta dari 64 juta UMKM yang go digital.

Teten mengatakan digitalisasi ini penting dalam kondisi pandemi saat ini. Hal itu terkait perubahan perilaku konsumen dengan membatasi interaksi fisik dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Ini dapat memberi peluang lebih besar kepada UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Teten mengatakan UMKM terbukti tangguh menghadapi krisis karena memiliki kemampuan adaptasi dan fleksibel.

4 Orang Positif Covid-19, Muncul Klaster Pernikahan di Nguter Sukoharjo

Dia mencontohkan pengrajin batik di awal merebaknya Covid-19 mengeluh produk mereka tidak laku. Mereka lantas banting setir jual celana rumah, daster, dan laku bukan main.

"Restoran yang tutup, banting setir jualan jus dan makanan sehat, makanan beku, dan sebagainya. Mereka berjualan di media sosial dan platform digital. Saya optimistis UMKM tangguh,” jelasnya.

Pendampingan

Direktur Bisnis Solopos Group, Suwarmin Mulyadi, mengatakan Solopos bersama Bank Indonesia bekerja sama menggelar virtual expo. Salah satu tujuannya adalah mendorong UMKM Soloraya masuk ke platform digital.

Paskibraka Pembawa Baki Bendera: Indriana Puspita dari Aceh

Ratusan UMKM di Soloraya diseleksi untuk on board di salah satu marketplace nasional pada akhir Agustus. “Kami akan melakukan pendampingan. Memberi catatan agar UMKM itu meningkatkan promosi dan bersaing di pasar,” jelas Suwarmin.

Di sisi lain, pemerintah terus menggulirkan berbagai program guna mendorong pergerakan UMKM. Di antaranya bantuan sosial produktif yang menyasar jutaan UMKM baik yang tak bisa mengakses perbankan maupun sebaliknya.

Kemudian, restrukturisasi pinjaman UMKM, hibah modal kerja, banpres produksi, dan sebagainya. Terbaru, Kemenkop dan UMKM baru saja menandatangani nota persetujuan dengan Kementerian BUMN yang mengalokasikan dana besar untuk menyerap produk UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya