SOLOPOS.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengakui baru 11% sistem irigasi di Indonesia yang telah terjamin pasok airnya dari bendungan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengakui keberadaan seluruh waduk yang ada di Indonesia baru menjamin 11% sistem irigasi yang luasnya 7,3 juta ha. Kondisi tersebut diakuinya pula berpengaruh langsung terhadap ketahanan pangan masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari 231 waduk atau bendungan yang ada, baru bisa menjamin sekitar 11% pasokan air di sistem irigasi,” katanya usai menyampaikan kuliah umum di kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) di Semarang, Jateng, Kamis (14/9/2017).

Dari luas lahan beririgasi sekitar 7,3 juta ha, lanjut dia, baru sekitar 900 ribuan ha yang air irigasinya terjamin dari waduk-waduk yang ada, sehingga Kementerian PUPR akan menambah pembangunan 65 waduk baru. Selebihnya, untuk lahan yang lain, kata dia, masih mengandalkan sistem run off, baik dari sungai maupun hujan yang akan diupayakan dengan membangun waduk-waduk baru untuk menjamin ketersediaan air untuk irigasi.

Ia menjelaskan pemerintah berupaya untuk meningkatkan jaminan ketersediaan air irigasi dari semula 11% menjadi 20%, diiringi dengan pembangunan satu juta hektare lahan pertanian baru dengan sistem irigasi. “Ini semua kami lakukan kaitannya untuk mewujudkan ketahanan pangan. Setiap tahun bikin waduk baru. Namun, kami tidak terlalu ngaya wara [pembangunan waduk] harus selesai pada 2019,” katanya.

Menurut dia, pembangunan waduk setidaknya memerlukan waktu antara 3-4 tahun sehingga jika dimulai pada 2017 paling cepat selesai pada 2020, sementara jika baru dimulai 2018 paling cepat rampung 2021. Sebagai contoh, kata dia, di wilayah Jateng yang paling baru adalah pembangunan Waduk Bener di Purworejo yang sudah masuk proses tender dan Waduk Gondang di Karanganyar yang ditargetkan rampung tahun 2020-an.

Diakui Basuki, pembangunan waduk memang tidak mudah, seperti Waduk Jatigede di Sumedang yang baru bisa ditutup untuk digenangi air pada 2015 setelah beberapa tahun lalu dikerjakan pembangunannya. “Ya, meski belum sepenuhnya [penutupan]. Kapasitas air di Waduk Jatigede sekitar 980 juta m3, terbesar kedua setelah Waduk Jatiluhur yang bisa menampung air miliaran meter kubik,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya