SOLOPOS.COM - Ilustrasi kedelai. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) larangan terbatas impor kedelai pada tahun ini.

Mentan beralasan impor kedelai yang sudah berlangsung selama 15 tahun itu terbukti menekan produktivitas petani di dalam negeri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Petani Ngawi Ogah Tanam Kedelai, Ini Alasannya

“Sekali-kali kita injak juga kakinya itu importir sudah 15 tahun mereka impor melulu kalau kita lihat di data semenjak IMF menetapkan itu maka importasinya itu cukup besar, sangat besar dan tidak ada lartasnya, saya sampaikan ke Presiden harus ada lartas,” kata Syahrul saat rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Menurut Syahrul, ketergantungan impor selama 15 tahun terakhir telah memaksa petani untuk beralih dari menanam kedelai ke komoditas lain yang lebih kompetitif seperti jagung.

Baca Juga: Perajin Tahu Sragen Minta Pemerintah Turunkan Harga Kedelai

Konsekuensinya, lahan tanam kedelai setiap tahunnya dan beralih ke komoditas lain. “Karena harga kedelai di luar Rp5.000-an sementara petani kita tidak untung kalau harga dia di bawah Rp7.000 karena 1 hektare hanya bisa mampu kurang lebih 1,5 ton per hektare itu hasilnya kurang lebih Rp13 juta, kalau di bawah Rp7.000 tidak bisa masuk,” kata dia.

Sementara, Mentan menambahkan produktivitas jagung untuk 1 hektare bisa mencapai 5 ton. Adapun dengan harga jagung Rp5.000, pendapatan petani relatif tinggi mencapai Rp20 juta dengan ongkos produksi sekitar Rp8 juta. “Maka hasil [jagung] jauh lebih banyak tidak ada yang mau menanam kedelai, kalau kita mau tanam maksimal ini kaan merugikan, barangkali kita harus tanam karena harganya sudah bagus Rp10.000 kemungkinan masih terus naik sehingga harga tempe dan tahu juga naik,” kata dia.

Baca Juga: Duh, Harga Tahu dan Tempe Naik 20 Persen Saat Ramadan dan Idulfitri

Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian, stok awal kedelai 2022 mencapai 190.970 ton sementara produksi bulanan di dalam negeri sekitar 70.742 ton.

Realisasi impor pada Januari 2022 sudah mencapai 321.994 ton sementara kuota impor untuk tahun ini masih tersisa sebanyak 735.845 ton.

Adapun, kebutuhan kedelai selama Januari hingga Mei 2022 diproyeksikan sebanyak 1,17 juta ton dengan asumsi kebutuhan bulanan sekitar 235.449 ton.

Dengan demikian, stok akhir Mei 2022 diperkirakan mencapai 142.307 ton. Rencanannya, Kementan memperluas luas tanam kedelai dalam negeri mencapai 600.000 hektare selama April hingga Oktober 2022. Targetnya, produksi kedelai dalam negeri hingga akhir tahun dapat bertambah hingga 900.000 ton.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com berjudul Usul Lartas Impor Kedelai ke Jokowi, Mentan: Sesekali Kita Injak Kaki Importir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya